SOLOPOS.COM - Penyerahan bantuan dan pembinaan petani di Balai Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Selasa (18/7/2023). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menyerahkan 13 bantuan sektor pertanian untuk wilayah Baki. Selain penyerahan bantuan juga digelar pembinaan petani di Balai Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Selasa (18/7/2023).

Dalam sambutannya, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, mengatakan pemerintah mempunyai komitmen yang besar dalam pembangunan di sektor pertanian. Dukungan faktor geografis menjadi modal Indonesia sebagai negara agraris.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sayangnya, sektor pertanian penuh dengan ketidakpastian dan banyak risiko yang dihadapi dari awal budi daya hingga panen. Faktor lahan, air, iklim dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) menjadi kendala dalam keberhasilan berbudi daya.

“Tantangan di sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo yang paling nyata dihadapi di masa yang akan datang adalah semakin meningkatnya kebutuhan pangan tetapi luas lahan pertanian semakin berkurang,” papar Etik.

Selain itu, ia menyebut masih kurangnya infrastruktur pertanian, baik berupa jaringan irigasi, pengembangan sumber air baru untuk pertanian, prasarana jalan pertanian juga menjadi penghambat.

Sementara faktor lain yang dihadapi para petani yakni ketersediaan benih dan bibit bermutu yang masih terbatas, masih lemahnya kelembagaan petani dan kemampuan kelompok petani dalam persaingan global juga menjadi tantangan. Tak hanya itu, ia mengatakan anomali iklim berupa El Nino dan gangguan OPT juga menjadi ancaman gagal panen.

Menurutnya dibutuhkan kolaborasi stakeholder untuk mengatasi kendala tersebut agar kerugian di tingkat petani dapat dikendalikan dan ketersediaan pangan tetap terjaga.

Etik mengatakan demi  mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia atau world food storage pada 2045, inovasi teknologi dan mempercepat regenerasi petani adalah upaya harus dilaksanakan untuk menuju harapan tersebut. Pembinaan kepada petani secara menyeluruh kata Etik harus selalu dilakukan agar setiap kendala sekecil apapun di tingkat petani dapat diselesaikan.

Pada kesempatan itu, ia menyerahkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyasar pada kelompok Tani di Kecamatan Baki. Masing-masing di antaranya yang mendapat bantuan berupa irigasi air tanah dalam kapasitas kecil adalah Paguyuban Petani Pemakai Air (P3A) Ageng Trito Desa Baki Pandeyan.

Selanjutnya, bantuan berupa jalan produksi pertanian diberikan kepada Kelompok Sumber Rejeki Desa Kadilangu dan Gapoktan Karya Rejeki Desa Siwal. Bantuan rehabilitasi jaringan tersier diberikan kepada Gapoktan Mumpuni Jaya Desa Mancasan dan Kelompok Tani Karya Tani Desa Menuran.

Sementara, bantuan berupa cultivator diserahkan pada tiga kelompok tani yakni Kelompok Tani Mumpuni I Desa Mancasan, Kelompok Tani Sri Rejeki II Desa Waru, dan Gapoktan Sumber Makmur Desa Kadilangu.

Bantuan pompa air diberikan pada Kelompok Tani Maju 3 Desa Jetis dan Kelompok Tani Mumpuni 2 Desa Mancasan. Bantuan lain berupa hibah uang tunai senilai Rp20 juta diberikan pada Kelompok Tani Randu Bowan Desa Kudu, Kelompok Tani Randu Demangan Desa Kudu, dan Kelompok Tani Randu Kudu Desa Kudu.

“Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani dan Kabupaten Sukoharjo tetap dapat menjadi lumbung padi di Jawa Tengah,” harap Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya