SOLOPOS.COM - Ribuan warga menyaksikan pertunjukan kembang api saat perayaan Imlek 2574/2024 di Balai Kota Solo, Sabtu (10/2/2024). Pertunjukan kembang api kurang lebih 21 menit digelar oleh Pemerintah Kota Solo dan disaksikan ribuan warga. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO –- Pesta kembang api menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2575 di Kota Solo, Sabtu (10/2/2024) dini hari.

Atraksi itu disambut antusias oleh warga.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kembang api dinyalakan di halaman Balai Kota Solo. Warga sudah berdatangan sejak pukul 18.00 WIB.

Mayoritas merupakan warga kalangan keluarga dan anak muda.

Panitia Grebeg Sudiro menampilkan atraksi seni sejak pukul 18.30 WIB, antara lain Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak Warga menari nuansa Imlek, SD Warga menampilkan perkusi tema wushu, dan SMA Warga menampilkan kelompok musik dengan lagu tentang seni dan akulturasi budaya.

Kemudian ada Kelompok Ikatan Mahasiswa Lampung Solo dengan atraksi Tari Sigeh Pengunten dan Tarian Bedana.

Lalu Tembang Kenangan Suka Tentrem sebelum ditutup dengan penyalaan kembang api.

Para pengunjung yang memadati kawasan Balai Kota Solo dan Pasar Gede Solo berteriak saat kembang api dinyalakan pukul 23.57 WIB.

Mereka beberapa kali berteriak saat percikan api melebar. Suara ledakan dan siulan kembang api memukau ribuan warga.

Sebagian warga juga mengabadikan pesta kembang api dengan kamera telepon selulernya.

Kembang api yang dinyalakan secara jarak jauh dengan mesin khusus itu menghiasi langit Balai Kota Solo selama 20 menit.

Salah satu umat Klenteng Tien Kok Sie, Dellie Threesyadinda mengikuti ibadah malam Imlek di Klenteng Tien Kok Sie bersama umat lainnya.

Rangkaian ibadah itu yakni memandikan patung Buddha pukul 21.00 WIB serta menyalakan api pelita pukul 00.00 WIB.

“Semoga tahun baru diberikan kesehatan, dilancaran segala urusannya, dan semakin sejahtera. Berbuat baik maka dapat yang baik,” ujar dia.

Menurut dia, aktivitas berkumpul dengan keluarga besar merupakan momen paling berkesan saat merayakan Tahun Baru Imlek.

Wakil Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie Cakra Wibawa mengatakan memandikan patung Buddha Maitreya sambil membersihkan diri makanya supaya disucikan dan dijauhkan dari hal-hal buruk.

Dia mengatakan api pelita umumnya dinyalakan selama 15 hari atau sampai pada Cap Go Meh. Banyak umat dari luar kota menitipkan nama untuk penyalaan api pelita.

Api pelita selalu dinyalakan pada tahun baru Imlek supaya mendapatkan pencerahan di tahun baru.

“Kami berdoa dan mengucap syukur untuk satu tahun terakhir. Kami berharap tahun depan menjadi lebih baik, ditambah rejeki, dan tambah sehat,” ujar dia.

Menurut dia, Tahun Naga Kayu memiliki makna khusus, yakni Naga sebagai shio tertinggi dan simbol kehormatan. Sedangkan kayu menjadi unsur yang tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya