Soloraya
Minggu, 28 Januari 2024 - 15:33 WIB

Cek Kesiapan, KPU Sukoharjo Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

Magdalena Naviriana Putri  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menggelar simulasi kedua pemungutan dan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kampung Punthuk, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menggelar simulasi kedua pemungutan dan perhitungan suara Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kampung Punthuk, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/1/2024).

Simulasi dilakukan di TPS 12 yang diikuti sekitar 152 Daftar Pemilihan Tetap (DPT) di lokasi TPS tersebut.

Advertisement

Komisioner KPU Sukoharjo Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Bambang Muryanto mengatakan simulasi dilakukan untuk mengecek kesiapan pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Simulasi itu sekaligus dilakukan untuk melihat sejauh mana serapan materi dan pengaplikasian oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setelah bimbingan teknis (bimtek) dilaksanakan.

Advertisement

Simulasi itu sekaligus dilakukan untuk melihat sejauh mana serapan materi dan pengaplikasian oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setelah bimbingan teknis (bimtek) dilaksanakan.

“Potensi permasalahan di TPS kami simulasikan semua untuk mengukur sejauh mana kemampuan KPPS dalam melaksanakan dan melayani pemilih. Dari simulasi itu, KPU Sukoharjo mengetahui apakah ada kekurangan atau tidak dalam proses pemungutan dan perhitungan suara itu. Selain itu ada beberapa evaluasi yang harus diperbaiki di simulasi sebelumnya,” terang Bambang.

Bambang menegaskan tujuan utama simulasi tersebut untuk memastikan pelaksanaan pemungutan dan rekapitulasi suara mendatang berjalan lancar. Selain itu pada Pemilu 2024 ini pihaknya memastikan penggunaan aplikasi Sirekap berjalan baik.

Advertisement

Hal itu terjadi akibat contoh surat suara atau spesimen untuk simulasi Pilpres 2024 pada simulasi pertama lalu hanya berisi dua kolom pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Sementara spesimen itu tidak sesuai dengan kenyataan Pilpres 2024 yakni terdapat tiga paslon yang berkontestasi.

Kini dalam simulasinya daftar paslon presiden dan wakil presiden disimulasikan sebanyak 4 pasangan calon. Kendati demikian Bambang menegaskan simulasi yang dilaksanakan hanya berkaitan dengan teknis pemungutan dan penghitungan suara.

Advertisement

“Simulasi ini templatenya sudah dari RI. Ini sudah ada juknis dari pusat kami tinggal mencetak, menggandakan untuk dilakukan pelaksanaan simulasi pemungutan. Kami hanya memastikan pelayanan dan tata cara pemilihannya. Kami hanya mengukur sejauh itu, apakah ada kendala dan permaslahaan atau tidak. Kami tidak bicara polemik berapa paslon,” tegas Bambang.

Simulasi kedua ini dilakukan mulai dari cara menggunakan hak pilih, tata cara pencoblosan serta tata cara perhitungan.

Dalam simulasi tersebut, para pemilih diminta mencoblos lima contoh surat suara, yaitu surat suara presiden-wakil presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dengan surat suara yang disiapkan penyelenggara.

Advertisement

Setiap pemilih rata-rata memerlukan waktu 5-10 menit, mulai dari pemanggilan nama pemilih oleh petugas, proses pencoblosan hingga pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara.

Bambang memastikan pihaknya akan mengevaluasi terkait beberapa catatan dalam simulasi kedua tersebut untuk mengefektifkan waktu pemilihan dan memastikan proses pemilihan berakhir sesuai jadwal.

Beberapa perwakilan partai politik yang mengusung masing-masing paslon turut hadir dalam simulasi tersebut. Di antaranya Partai Golkar, Partai Ummat, Nasdem dan PAN.

LO Partai Golkar Sukoharjo, Purwadi Ipung mengatakan ada beberapa catatan yang terjadi dalam pelaksanaan simulasi. Ia berharap pada simulasi kedua ini seharusnya KPPS sudah lebih baik dalam hal penyesuaian tugas dan fungsi.

“Kami lihat [ada keterlambatan dimulainya pemungutan suara] pukul 07.00 WIB sudah dimulai tetapi masih di tingkat pembukaan segel kotak suara dan sebagainya. Paling utama soal administratif perlu dibenarkan KPU. Agar 14 Februari mendatang bisa detail menulisnya [rekap jumlah suara] dan seluruh permasalahan terakomodir,” ungkapnya.

Sebelumnya KPU Kabupaten Sukoharjo telah melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di TPS RT 001/RW 002 Kampung Setran, Kelurahan Bulakrejo, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Rabu (27/12/2023).

Simulasi itu melibatkan warga sekitar yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) yakni sebanyak 297 orang, 5 orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), serta 3 Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Dalam kegiatan tersebut KPU Sukoharjo juga melibatkan panitia pemungutan suara (PPS) setempat, panitia pengawas, serta saksi peserta pemilu untuk dapat melihat gambaran pemilu secara nyata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif