SOLOPOS.COM - Pengunjung objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri berhenti di gerbang masuk untuk membayar retribusi masuk objek wisata, 23 April 2023. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRISejumlah warga Wonogiri menanggapi beragam soal rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menaikkan harga tiket masuk (HTM) objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri.

Mereka tidak keberatan dengan rencana penaikan tersebut asal wisatawan mendapatkan fasilitas sepadan. 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai informasi, Pemkab berencana menaikkan harga tiket masuk wisata WGM sebesar 51%. Hal itu tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pajak dan Daerah.

Harga tiket masuk (HTM) objek wisata WGM Wonogiri berdasarkan Perda No. 2/2020 perubahan atas Perda No. 2/2012 tentang Retribusi Jasa Usaha senilai Rp9.800/orang baik pada hari biasa, Minggu/libur, maupun Lebaran. 

Sementara dalam Raperda tentang Pajak dan Daerah, HTM wisata WGM senilai Rp9.800/anak pada hari biasa, Minggu/libur, dan Lebaran.

Kemudian Rp14.800/orang dewasa pada hari biasa, Rp19.800/orang dewasa pada Minggu/libur, dan Rp24.800/orang dewasa pada Lebaran.

Salah satu warga Wonogiri asal Kecamatan Jatiroto, Febiana, tidak terlalu mempermasalahkan rencana penaikan harga tiket objek wisata WGM masuk menjadi Rp14.800/orang asalkan fasilitas di WGM juga ditingkatkan secara signifikan.

Dia menilai saat ini fasilitas dan wahana di objek wisata WGM sudah terlalu usang. Spot-spot untuk rekreasi yang ditawarkan juga tidak banyak berubah selama beberapa tahun terakhir.

Febi mengetahui saat ini objek wisata unggulan Wonogiri itu dalam masa revitalisasi. Dia berharap kenaikan HTM di objek wisata itu berlaku setelah masa revitalisasi selesai. Hal itu agar masyarakat tidak merasa dirugikan.

“Istilahnya, ana rega ana rupa. Saya sih berharapnya begitu. Yang penting naiknya tidak terlalu tinggi, masih oke. Toh kan enggak mungkin setiap hari ke sana atau setiap bulan ke sana,” kata Febi saat ditemui Solopos.com di kawasan kota Wonogiri, Minggu (18/6/2023).

Hal yang sama disampaikan warga asal Jatisrono, Nandar Suyadi. Dia menyampaikan baru-baru ini ibu-ibu di desanya bertamasya ke objek wisata WGM.

Mereka juga sudah mendengar kabar HTM objek wisata di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri itu bakal naik. Menurut dia, ibu-ibu di desanya tidak keberatan dengan kenaikan sebesar Rp51%. 

“Tetapi ya itu, katanya harus ada peningkatan tempat juga. Misalnya ada penambahan wahana. Kalau saya pribadi sih enggak masalah ya. Yang namanya tempat wisata juga butuh pemasukan untuk operasional. Selama [HTM] tidak meningkat 100%, saya kira masih wajar,” ucap Yadi.

Warga lain asal Selogiri, Aswin Asmoro Adi, menilai kenaikan HTM menjadi Rp14.800/orang pasti sudah melalui tahap kajian, termasuk soal psikologi pasar.

Dia menyebut pada praktiknya nanti wisatawan akan membayar Rp15.000/orang. Sebab pengelola tentu kesulitan untuk memberikan kembalian Rp200.

Oleh karena itu, pengelola harus berani mempertanggungjawabkan uang Rp200 yang menjadi hak konsumen yang tidak dikembalikan itu digunakan untuk apa.

“Kalau mengembalikan Rp200 itu kan pasti susah ya. Berarti harusnya bayar HTM-nya nontunai, bayarnya pakai uang digital. Itu malah sudah pasti. Dan itu bagus juga untuk mendidik masyarakat menggunakan pembayaran nontunai,” kata Aswin. 

Untuk diketahui, saat ini objek wisata WGM tengah direvitalisasi. Proyek revitaliasi ini ditangani PT Jaya Sempurna Sakti sebagai pengembang dengan nilai kontrak senilai Rp22 miliar.

Proses revitalisasi dilaksanakan tahun jamak mulai November 2022-September 2023. Dalam proyek ini, akan dibangun pula jembatan kaca yang menjorok ke WGM.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyebut Raperda Pajak dan Retribusi itu masih berupa draf, belum final. Isi dalam draf raperda itu masih bisa berubah termasuk soal tarif retribusi HTM objek wisata WGM. 

Terpisah, Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan rencana penaikan HTM objek wisata WGM Wonogiri itu sudah dikaji.

Pemkab tidak mungkin mengambil kebijakan tanpa berdasarkan data atau kajian. Penaikan HTM objek wisata WGM menjadi Rp14.800/orang dewasa dinilai sudah sesuai kemampuan masyarakat.

Dia juga menyebut alasan yang sama mengapa HTM objek wisata WGM tidak digenapkan menjadi Rp15.000/orang yakni sudah berdasarkan kajian.

Padahal pada kenyataannya saat ini meski HTM objek wisata WGM Wonogiri senilai Rp9.800/orang, wisatawan yang masuk ditarik retribusi senilai Rp10.000/orang. 



“Itu sudah berdasarkan kajian. Kami juga sudah memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat,” kata Setyo saat ditemui Solopos.com di Kantor DPRD Wonogiri, Kamis (15/6/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya