SOLOPOS.COM - Sukarelawan BPBD Boyolali membersihkan material longsor di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, Minggu (10/3/2024). (Istimewa/BPBD Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Cuaca ekstrem berupa hujan deras mengakibatkan longsor kembali terjadi di jalur Solo-Selo-Borobudur atau SSB wilayah Selo, Boyolali, Sabtu (9/3/2024) dini hari. Longsor juga terjadi di beberapa lokasi lain serta ada pula pohon tumbang akibat hujan deras.

Kasi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Boyolali, Rima Kusuma, melaporkan tanah longsor dilaporkan pada Minggu (10/3/2024) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Diketahui paling tidak ada tiga lokasi longsor di jalur SSB wilayah Selo dan satu lokasi di jalan kampung.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tanah longsor di Jalur SSB Desa Genting, Desa Samiran, dan Dukuh Tritis, Desa Lencoh. Lalu, ada jalur utara Pasar Gebyok, Desa Selo,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (11/3/2024).

Ia menjelaskan tanah longsor di jalur Solo-Selo-Borobudur, Boyolali, terjadi pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan lebat dan angin dalam durasi yang lama. Longsor terjadi di Kecamatan Selo yang memiliki konstruksi tanah perbukitan.

Kejadian tersebut sempat berdampak pada tertutupnya jalan utama SSB dan menimbulkan kemacetan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali bersama sukarelawan dan warga kemudian membersihkan longsoran baik dengan tenaga manual maupun ekskavator.

“Pembersihan material tanah longsor berlangsung lancar dibantu beberapa unsur [masyarakat] yang terlibat di lokasi kejadian,” kata dia.

Longsor di jalur Solo-Selo-Borobudur, Selo, Boyolali, ini merupakan kali kedua pada triwulan pertama 2024 ini. Sebelumnya, tebing di jalur tersebut longsor tepatnya di wilayah Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Selo, Jumat (19/1/2024).

Kejadian itu mengakibatkan lalu lintas macet parah. Dua mobil juga sempat terseret masuk ke ladang warga.

Selain di jalur Solo-Selo-Borobudur, ia menyampaikan tanah longsor juga terjadi di Dukuh/Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, dan mengenai rumah warga bernama Suwaji, 68. Rima menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Pohon Tumbang Timpa Rumah

“Tanah longsor mengenai ruangan dapur, toilet, dan kandang [ternak] korban,” kata dia. Longsor di Dukuh Blambangan, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, juga menimpa gudang milik warga setempat, Sutadi, dan dapur milik Kartorejo Wakinem.

Material longsoran dibersihkan oleh warga setempat, perangkat desa, dan BPBD Boyolali. Ada pula tanah longsor yang menimpa teras rumah warga bernama Suharno dan Paiman di Dukuh Kalimati, Desa Tanjungsari, Banyudono.

Tidak ada korban jiwa, akan tetapi akibatnya teras rumah, atap, dan satu unik sepeda motor rusak. Kerugian materiel sekitar Rp15 juta.

“Warga setempat bersama sukarelawan dari perumahan membantu menggunakan alat berat untuk proses pembersihan longsoran yang menimpa teras rumah warga tersebut dan sudah teratasi,” kata dia.

Sementara itu, akibat cuaca ekstrem juga mengakibatkan pohon petai besar tumbang menimpa dua rumah warga di Dukuh Mangunjiwo, Desa Banaran, Kecamatan Boyolali, pada Minggu.

Rima memperkirakan kerugian dua rumah yang tertimpa pohon tumbang tersebut senilai Rp70 juta. “Kerugian Rp70 juta karena separuh rumah rusak sedang hampir roboh akibat tertimpa pohon tersebut,” kata dia.

Warga, BPBD Boyolali, TNI, Polri, dan sukarelawan pun bergotong royong membantu membersihkan pohon tumbang. Rima pun mengajak masyarakat untuk selalu waspada ketika cuaca ekstrem terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya