SOLOPOS.COM - Hermi Susanti berdiri di halaman rumahnya yang dipenuhi lumpur di Dukuh Kliteh, Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit, Boyolali, Selasa (5/12/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Halaman rumah warga Dukuh Kliteh, Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit, Boyolali, tergenang lumpur diduga dari material proyek tol Solo-Jogja yang larut dan terbawa air saat hujan deras pada Senin (4/12/2023) malam.

Posis rumah di RT 005 Dukuh Kliteh itu lebih rendah dari badan jalan tol dan terdapat talut dari material tanah dan batu di tepi jalan tol. Ketua RT 005 Dukuh Kliteh, Eko Nugroho, menyampaikan ada satu rumah milik warga bernama Rujito yang halamannya dipenuhi lumpur.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebelumnya pada pertengahan September 2023, warga melakukan aksi protes dengan memblokade jalan agar pelaksana tol membuatkan jalan terlebih dahulu sebelum membuat selokan tol.

Akan tetapi, hingga kini permintaan warga Kliteh, Sawit, Boyolali, untuk dibuatkan jalan akses seperti sebelum ada pembangunan tol Solo-Jogja itu belum terealisasi. Blokade bambu pun masih terpasang. Kabar yang beredar, pembuatan jalan yang diminta terkendala pembebasan lahan.

“Setelah kejadian itu [demo], saya bersama Pak Rujito, didampingi perangkat desa, sudah datang ke Kantor PT Adhi Karya,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa (5/12/2023).

Di sana, lanjut Eko, mereka mendapat penjelasan bahwa pembuatan jalan terkendala pembebasan lahan di depan rumah Rujito. Petugas di Kantor PT Adhi Karya juga menjelaskan pembebasan lahan itu bukan urusan PT Adhi Karya tapi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Karyawan itu menyarankan Eko dan Rujito mengirim surat ke PPK. Selang dua hari, cerita Eko, surat telah dibuat dan diberikan ke petugas tersebut. “Kan janjinya surat yang mau mengantar kan pegawai itu, setelah enggak ketemu, terpaksa kami titip ke security. Katanya akan diberikan ke petugas tadi. Tetapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” jelas dia.

Lumpur Tebal dan Licin

Ia menjelaskan permintaan warga Kliteh, Sawit, Boyolali, agar dibuatkan jalan tersebut disampaikan ke pengelola tol Solo-Jogja sejak sebelum musim hujan. Eko memohon kepada pihak terkait untuk segera melakukan pembebasan lahan agar jalan bagi warga segera dibangun. “Nah, tol kan buat selokan di timur tol. Sebelah timurnya selokan harusnya dibangun jalan untuk warga,” kata dia.

Ditemui di rumahnya, istri Rujito, Hermi Susanti, 38, mengungkapkan halaman rumahnya tergenang lumpur dan licin jika dilalui karena hujan deras pada Senin malam. Ia mengatakan hujan deras terjadi sekitar satu jam, kemudian berhenti lalu hujan kembali.

Material pasir di timur tol larut dari hujan kemudian membentuk lumpur licin di halaman rumah Hermi. Pada Selasa pagi, suami Hermi, Rujito, harus mengeruk lumpur agar bisa mengeluarkan sepeda motor.

Ia tak mengukur berapa ketinggian lumpur yang menggenang di depan rumahnya. Namun, Hermi mengatakan lumpur tersebut menyulitkan akses keluar rumah karena licin dan tebal.

Pada Selasa ini, ia tidak bisa lewat depan rumahnya langsung menuju jalan utama. Namun, harus berputar lewat jembatan belakang rumahnya lalu ke jalan raya. “Kejadian hujan deras belum setiap hari sudah begini. Saya khawatir kalau nanti hujan deras setiap hari,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (5/12/2023).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, lumpur dari tersebut tidak hanya berada di halaman rumah Rujito tapi melebar hingga mendekati jalan utama. Hermi teringat rumahnya pernah terkepung dan ia tidak bisa ke mana-mana saat hujan deras tahun lalu.

Pernah Terisolasi saat Musim Hujan

Hermi menceritakan saat itu halaman rumahnya penuh lumpur licin dan tebal sedangkan sungai di belakang rumahnya meluap hingga menutupi jembatan. Menurut Hermi, total ada tiga keluarga yang menempati dua rumah yang terdampak hilangnya akses jalan akibat pembangunan tol Solo-Jogja di Kliteh, Sawit, Boyolali.

Hermi mengatakan blokade warga dulunya dimaksudkan agar pembangunan selokan timur tol Solo-Jogja disetop karena pembebasan lahan belum selesai dan jalan pengganti belum dibangun.

Hermi berharap pembebasan lahan di depan rumahnya segera rampung sehingga jalan pengganti di depan rumahnya segera dibuat. Baru setelah itu selokan di pinggir tol bisa dibangun.

Sementara itu, Manager Pengendalian Paket 1.1 PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Muhammad Zendy DS, mengatakan belum mendapat informasi terkait halaman rumah warga Sawit, Boyolali, di timur tol Solo-Jogja yang tergenang lumpur.

Namun, ia mengatakan ada tim yang menindaklanjuti hal tersebut. “Terkait tanggapan warga, kami ada tim sendiri, dari Adhi Karya juga, dari kontraktor kami, tetap kami tindaklanjuti. [Laporan] bisa langsung ke kami, Adhi Karya, atau dinas PU terkait. Kami juga sudah koordinasi dengan Klaten dan Boyolali, semisal ada keluhan warga bisa ditampung dulu dan akan kami tindaklanjuti segera,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya