SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dana parpol Boyolali, sejumlah parpol mencurigai ketidakberesan pencairan dana banpol.

Solopos.com, BOYOLALI--Sejumlah partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPRD Boyolali mengeluhkan belum cairnya dana bantuan partai politik (banpol). Parpol mencurigai ketidakberesan dalam pencairan dana banpol tahun ini.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Boyolali, Rohmat Junaidi, mengaku sudah dua kali dimintai tanda tangan pencairan dana banpol oleh Kesbangpol yakni tanggal 2 September dan 6 Oktober. Namun, sampai sekarang banpol tak kunjung cair.

“Pengalaman sebelumnya satu hari setelah tanda tangan tiga hari kemudian dana banpol langsung cair. Kami mencium ketidakberesan pencairan banpol tahun ini,” ujar Rohmat saat dihubungi Solopos.com, Rabu (21/10/2015).

Rohmat mengatakan berkas yang dinilai kurang lengkap oleh Kesbangpol sudah dilengkapi. Info terakhir sudah dikirim ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah (DPPKAD) Boyolali.

Ia mengatakan sempat menanyakan anggota DPRD lainnya di Soloraya soal dana banpol. Hasilnya semua sudah mencairkan.

“Kami heran dengan Pemkab Boyolali yang belum mencairkan dana banpol sendiri,” kata Rohmat.

Menurut Rohmat, Partai Gerindra mendapatkan kabar dana banpol yang diterima parpol tahun ini dipotong sebesar 20%. Pemotongan itu dilakukan agar dana banpol yang tersedia sekarang cukup dan merata diterima semua parpol.

“Kami menyayangkan jika informasi pemotongan dana banpol itu benar terjadi. Seharusnya parpol diundang secara resmi untuk diberikan pemahaman terkait akar persoalannya,” kata dia.

Ditemui terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Politik dan Kewaspadaan Nasional, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Boyolali, Suwarno, membenarkan dana banpol senilai Rp1,1 miliar yang diajukan ke APBD 2015 belum cair. Dana itu diberikan kepada tujuh parpol yang mendapatkan kursi di DPRD saat pemilu legislatif (Pileg) 2014.

“Besaran dana banpol yang diterima parpol tidak sama tergantung jumlah perolehan suara yang didapat saat pileg 2014,” ujar Suwarno.

Suwarno mengatakan dasar perhitungan besaran banpol juga dipertegas dengan Surat Keputusan (SK) Bupati No.900/39/2015 tentang Pemberian Bantuan Keuangan Partai Politik Hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 Pemkab Boyolali Tahun Anggaran 2015.

“Kami masih menerima berkas kurang lengkap dalam pencairan dana banpol seperti rekening parpol masih atas nama pribadi. Karena berkas tidak sesuai aturan dikembalikan ke parpol,” kata dia.



Sementara itu, Kepala Kesbangpol Boyolali, Supama Harjo, mengatakan saat pembahasan anggaran APBD 2015 mengajukan dana banpol senilai Rp1,1 miliar. Namun, ternyata dana yang masuk ke DPPKAD hanya senilai Rp900 juta.

“Kami tidak tahu penyebab perbedaan besaran dana banpol yang masuk ke rekening daerah. Yang jelas semua proposal pencairan dana banpol sudah diproses di DPPKAD. Pencairannya kapan tidak kurang tahu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Polemik Efek Samping Vaksin Corona AstraZeneca, Ini Hasil Kajian Lengkap BPOM

Polemik Efek Samping Vaksin Corona AstraZeneca, Ini Hasil Kajian Lengkap BPOM
author
Mariyana Ricky P.D Senin, 6 Mei 2024 - 11:19 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. (bisnis.com/Antara/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa belum ada laporan tentang efek samping penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia sampai dengan saat ini.

Sekadar informasi bahwa keamanan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca memicu keresahan menyusul kabar bahwa penggunaan vaksin tersebut dapat memicu efek samping berupa thrombosis thrombocytopenia syndrome atau pembukaan darah dan trombosit yang rendah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan kajian bersama dengan sejumlah lembaga terkait pengunaan vaksin tersebut.

Hasil kajian BPOM, Kementerian Kesehatan, dan KOMNAS PP KIPI terhadap surveilan aktif dan rutin terkait keamanan vaksin Covid-19 Astra Zeneca menunjukkan hasil sebagai berikut:

Koran Solopos

1. Manfaat pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar daripada risiko efek samping yang ditimbulkan.

Hingga April 2024, tidak terdapat laporan kejadian terkait keamanan termasuk kejadian TTS di Indonesia yang berhubungan dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

2. Hasil kajian WHO menunjukkan bahwa kejadian TTS yang berhubungan dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca dikategorikan sebagai sangat jarang/very rare (kurang dari 1 kasus dalam 10.000 kejadian).

Emagazine Solopos

3. Kejadian TTS yang sangat jarang tersebut terjadi pada periode 4 sampai dengan 42 hari setelah pemberian dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Apabila terjadi di luar periode tersebut, maka kejadian TTS tidak terkait dengan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca.

4. Pemantauan terhadap keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca masih terus dilaksanakan dalam bentuk surveilans rutin selama penggunaan vaksin ini dalam program imunisasi.

Interaktif Solopos

Saat ini, vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak digunakan lagi dalam program vaksinasi/imunisasi dan berdasarkan hasil pengawasan dan penelusuran BPOM menunjukkan bahwa saat ini vaksin Covid-19 AstraZeneca sudah tidak beredar di Indonesia.

5. BPOM, Kementerian Kesehatan, dan KOMNAS PP KIPI juga terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap isu kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans.



 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Hasil Lengkap Kajian BPOM Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Asyik! Car Free Day Boyolali Buka Lagi Mulai Minggu 12 Mei, Lokasi Masih Sama

Asyik! Car Free Day Boyolali Buka Lagi Mulai Minggu 12 Mei, Lokasi Masih Sama
author
Suharsih Senin, 6 Mei 2024 - 11:13 WIB
share
SOLOPOS.COM - Masyarakat beraktivitas di area CFD Boyolali, Minggu (31/7/2022). Disediakan empat tempat sampah organik dan anorganik di area CFD Boyolali. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ajang Car Free Day atau CFD Boyolali bakal dibuka kembali untuk masyarakat umum mulai Minggu (12/5/2024) pagi. Seperti sebelum ditutup untuk kampanye Pemilu 2024 hingga Lebaran lalu, area maupun jadwal penyelenggaraan masih sama.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, M Arief Wardianta, menyampaikan pada dasarnya tidak ada perbedaan dibandingkan saat sebelum CFD libur. CFD Boyolali bakal dilaksanakan dua kali dalam satu bulan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain itu, CFD juga masih menggunakan area dari depan Polsek Boyolali hingga Simpang Empat Seiko. Pelaksanaan CFD dimulai pukul 05.30 WIB-08.30 WIB.

“Untuk tanggal 12 Mei itu akan diisi kegiatan KPU karena sesuai tahapan ada launching Pilkada. Sehingga, kami beri jadwal khusus,” jelas Arief saat diwawancarai Solopos.com, Senin (6/5/2024).

Koran Solopos

Lebih lanjut, Arief mengimbau agar masyarakat baik pengunjung dan pedagang tidak membawa masuk kendaraan ke area CFD. Ia mengingatkan CFD adalah hari bebas kendaraan, sehingga pedagang yang ingin mengirimkan barang bisa parkir di luar.

Arief menilai selama ini masih ada pedagang yang membawa kendaraan sampai ke area CFD. Ia juga meminta baik pengunjung dan pedagang untuk menjaga kebersihan selama CFD berlangsung.

Selanjutnya, Arief mengatakan jadwal pelaksanaan CFD Boyolali berdasarkan Surat Sekretaris Daerah (Sekda) Nomor 550/00903/4.11/2024 yaitu 12 Mei dan 26 Mei. Kemudian, 9 Juni dan 23 Juni, 14 Juli dan 28 Juli, 11 Agustus dan 25 Agustus, lalu 8 September dan 22 September.

Emagazine Solopos

Setelah 22 September 2024, CFD akan kembali diliburkan sementara karena pada 25 September sudah masuk tahapan kampanye terbuka Pilkada 2024.

Ditutup Lagi saat Kampanye Pilkada

“Pada 25 September itu sudah masuk kampanye terbuka, jadi masa kampanye dan tahapan-tahapannya sampai nanti November 2024. Untuk Desember, karena biasanya sudah mulai operasi ketupat dan lain-lain, tidak kami adakan [CFD],” jelasnya.

Sebelumnya, CFD Boyolali juga libur selama masa kampanye Pemilu ditambah selama Ramadan hingga Lebaran tepatnya mulai November 2023 hingga April 2024.

Interaktif Solopos

“Alasannya untuk mendukung masa kampanye, CFD kan enggak boleh untuk kampanye. Mungkin kalau ada orang yang masuk pakai atribut, untuk menertibkannya jadi salang surup [salah paham]. Jadi kami free-kan [tiadakan] saja,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (28/11/2023) dulu.

Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur Pembinaan dan Penataan Pedagang Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Aris Sulistyanto, mewakili Kepala Disdagperin Boyolali, Darmadi, menyampaikan pedagang yang akan berjualan di CFD nanti masih seperti sebelumnya.

Ia menyebut saat ini ada sekitar 500 pedagang di CFD Boyolali. Sedangkan waiting list mencapai 100-an pedagang. Disdagperin belum membuka pendaftaran untuk pedagang CFD. “Untuk pedagang yang tidak jualan tiga kali, kami drop dan ganti dengan yang lain,” jelasnya.



Disdagperin Boyolali juga membuat kebijakan baru dengan mengundi lokasi lapak tiap dua bulan sekali. Tujuannya untuk menggeser lokasi para pedagang dan agar penjual yang awalnya di pinggir bisa ke tengah, dan sebagainya.

“Kami ada zonasi juga. Kalau zonasi saat ini kan pakaian ada di timur pasar. Nanti kami zonasi juga semisal bulan kapan pakaian di tengah, makanan ada di samping-samping. Kalau jualan pakaian dekat makanan ya tidak mungkin, bisa saja terkena asap proses pembuatan makanan atau apa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Atraksi Budaya Sunda Semarakkan Festival Sawah di Sumedang

Atraksi Budaya Sunda Semarakkan Festival Sawah di Sumedang
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Senin, 6 Mei 2024 - 11:07 WIB
share
SOLOPOS.COM - Penari menarikan tarian sunda saat mengikuti Festival Sawah di Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (5/5/2024). (Antara/Raisan Al Farisi)

Solopos.com, SUMEDANG — Penari menampilkan atraksi budaya Sunda di pematang sawah saat mengikuti Festival Sawah di Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (5/5/2024).

Festival Sawah yang diadakan oleh Karang Taruna Desa Baginda tersebut digelar dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Sumedang ke 446 serta ditujukan untuk melestarikan budaya menanam padi melalui seni teatrikal dan kearifan lokal sekaligus mempromosikan potensi wisata desa setempat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Desa Baginda di Sumedang memiliki pesona alam indah dan sejuk dengan hamparan sawah dan Sungai Cihonje yang airnya jernih serta Jembatan Gantung Panyindangan.

Koran Solopos

Penari berjalan di pematang sawah saat mengikuti Festival Sawah di Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (5/5/2024). (Antara/Raisan Al Farisi)

 

Petani memotret rangkaian acara saat mengikuti Festival Sawah di Desa Baginda, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (5/5/2024). (Antara/Raisan Al Farisi)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories