SOLOPOS.COM - Kondisi kawasan sekitar pembangunan Pasar Mebel di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (6/7/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menerjunkan petugas Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo untuk menindaklanjuti aduan catcalling yang diduga dilakukan pekerja proyek Pasar Mebel di Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (6/7/2023).

“Wis diparani Disdag. Mohon maaf sekali ya,” kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (6/7/2023) pagi. Gibran menduga ada pekerja yang melakukan catcalling kepada penghuni indekos setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Intinya saya enggak pengin membuat warga atau mahasiswi yang ngekos di situ tidak nyaman. Sudah ditindaklanjuti ya nanti kalau ada yang masih kayak gitu lagi lapor ya. Itu enggak baik juga,” ujar dia.

Ada seorang pengguna Twitter yang mengirimkan aduan melalui Twitter @UNSfess_ , Rabu malam. Wali Kota Solo melalui @gibran_tweet merespons aduan itu menanyakan lokasi kejadian.

“Capai banget ya setiap kos harus di-catcalling, dilihatin atas sampai bawah, diketawain, digoda-goda yang enggak-enggak. Pas masuk kos dilihatin dari pas buka gerbang sampai masuk naik ke tangga juga dilihatin serombongan,” tulis dia.

Sementara itu dikutip dari jeda.id, catcalling kerap dianggap wajar oleh masyarakat Indonesia lantaran kerap terjadi di tempat umum. Padahal, catcalling adalah satu contoh dari pelecehan seksual verbal.

Catcalling sering terjadi lewat siulan, panggilan, teriakan, sampai komentar yang bernada seksual. Catcalling yang tergolong dalam street harassment (pelecehan seksual di tempat publik) kerap dialami perempuan.

Pantauan Solopos.com di RT 002/RW 022 Kelurahan Jebres sekitar pukul 08.00 WIB. Para pekerja ada yang sudah melakukan aktivitas. Para pekerja lainnya sedang melakukan diskusi di sebuah bangunan. Kondisi sekitar bekas Bong Mojo itu mayoritas merupakan tempat indekos.

Salah satu warga setempat Warsi mengatakan belum mendengar aduan dari mahasiswa mengenai catcalling  sekitar proyek Pasar Mebel. Wilayah kampungnya mayoritas merupakan indekos khusus laki-laki maupun perempuan.

“Di sini untuk indekos aturannya ketat. Laki-laki tidak bisa masuk ke indekos perempuan,” ujarnya.

Menurut dia, ada tawaran pekerjaan sebagai tenaga kerja proyek bagi warga setempat. Namun, kemungkinan tidak ada warga setempat yang tertarik bergabung untuk pembangunan Pasar Mebel di Jebres.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya