Soloraya
Jumat, 19 Januari 2024 - 17:06 WIB

Datangi Rumah Korban Penganiayaan, Danyonif 408 Boyolali: Hukum Tetap Jalan

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Korban penganiayaan Slamet Andono (kiri) menyambut kedatangan Dandim 0724 Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo dan Danyonif 408 Subhrastha, Letkol Inf Slamet Hardiyanto di rumahnya Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Cepogo, Boyolali, Jumat (19/1/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Danyonif Raider 408/Suhbrastha Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto bersama Dandim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Wulang Widodo datang dan bersilaturahmi ke rumah salah satu korban penganiayaan akibat knalpot brong, Slamet Andono, di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Cepogo, Boyolali, Jumat (19/12/2024) pagi.

Mereka datang membawa buah tangan untuk Slamet Andono. Mereka juga saling bersalaman tanda perdamaian antara kedua pihak lalu berbincang-bincang selama sekitar 20 menit.

Advertisement

Ditemui seusai pertemuan itu, Danyonif Slamet menjelaskan sudah tidak ada lagi kesalahpahaman antara TNI dan Slamet Andono. “Sudah tidak ada lagi kesalahpahaman di antara Kompi dengan masyarakat. Kami bisa sejalan beriringan untuk keamanan dan ketertiban wilayah Boyolali,” jelas Danyonif kepada wartawan.

Ia berharap setelah kejadian penganiayaan di depan asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha Boyolali tersebut, silaturahmi antara Batalion 408 Subhrastha dan Slamet Andono bisa berjalan dengan baik serta tercipta rasa persaudaraan.

Advertisement

Ia berharap setelah kejadian penganiayaan di depan asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha Boyolali tersebut, silaturahmi antara Batalion 408 Subhrastha dan Slamet Andono bisa berjalan dengan baik serta tercipta rasa persaudaraan.

Lebih lanjut, Danyonif Slamet mengungkapkan kejadian penganiayaan itu akan menjadi pembelajaran bagi seluruh jajaran TNI Yonif 408 agar tidak terjadi kesalahpahaman kembali dengan masyarakat. Terlebih, menjelang pesta demokrasi ia mengajak untuk saling menciptakan Pemilu yang damai.

Slamet menjelaskan proses hukum untuk enam prajurit Yonif 408 yang menjadi pelaku penganiayaan tetap berjalan di Denpom IV Solo. “Meskipun [Slamet Andono] sudah memaafkan, akan tetapi proses hukum tetap berjalan,” jelas dia.

Advertisement

Bantu Renovasi Rumah

Slamet menambahkan tim pionir Yonif 408 Boyolali akan turut membantu merenovasi bagian rumah Andono yang rusak. Selain itu, sayuran di lahan Slamet Andono akan diusahakan menjadi salah satu supply logistik di Asrama Kompi B 408 Boyolali.

Sementara itu, Slamet Andono menyampaikan kondisinya sudah membaik walau belum 100%. Ia menjelaskan belum bisa bekerja karena masih menunggu penyembuhan bagian rahang dan menambal satu gigi yang tanggal.

Slamet Andono menyampaikan sebelum sakit, ia bekerja serabutan dan tinggal sendiri. Kedua orang tuanya sudah meninggal dan kedua kakaknya sudah tinggal terpisah. “Saya secara pribadi sudah memaafkan [pihak TNI],” jelas dia.

Advertisement

Lebih lanjut, ia mengaku tidak tahu menahu terkait bingkisan sebelumnya yang dikembalikan ke Asrama Kompi B 408 Boyolali. “Saya tanya ke keluarga saya yang menunggu juga tidak tahu kalau dikembalikan,” jelas dia.

Sementara itu, Dandim Wiweko menegaskan situasi keamanan dan ketertiban umum di 22 kecamatan se-Boyolali setelah kejadian penganiayaan pada akhir Desember 2024 hingga Jumat itu aman terkendali.

“Sampai saat ini, saya dengan Kapolres Boyolali selalu berkoordinasi untuk tetap menjaga Kabupaten Boyolali dalam keadaan aman dan terkendali,” jelas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif