SOLOPOS.COM - Foto Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin (tengah-kiri) dan Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma DH (tengah-kanan), berjabat tangan tanda kerja sama kedua partai dalam Pilkada Boyolali, Sabtu (27/4/2024). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — PDIP dan PKS sepakat berkoalisi untuk mengusung calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali 2024.

Viral dan tersebar luas foto dan video saat kerja sama kedua partai politik tersebut, Sabtu (27/4/2024).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal tersebut menjadi kejutan dalam iklim politik di Boyolali.

Sebelumnya, DPD PKS Boyolali terlihat akrab bersama Partai Golkar, PKB, dan Gerindra yang hendak mengusung Koalisi Boyolali Tersenyum.

Dalam foto, Ketua DPD PKS Boyolali, Nur Arifin, memegang stopmap bergambar logo PDIP dan mengepalkan tangan bersama Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma DH, yang juga memegang stopmap bergambar logo PKS.

Beredar juga video Nur Arifin membacakan sebuah pantun disambut senyum oleh Susetya dan peserta lain yang datang.

“Tuku es nyang kacangan, aja lali gawa oleh-oleh ditenteng. Bersama PKS dan PDI Perjuangan, Pilkada Boyolali terasa luwih enteng,” ucap Nur Arifin disambut tepuk tangan.

Dimintai konfirmasi terkait foto dan video yang beredar, Nur Arifin mengatakan kerja sama tersebut memang untuk Pilkada Boyolali.

“Kami membuat nota kesepahaman bersama dengan PDIP. Karena PKS juga ingin menjadi pengusung, sehingga nanti ada proses yang harus dilalui ke DPW, DPP, hingga terjadinya proses rekomendasi pencalonan,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Ia menjelaskan kerja sama partai politik tersebut belum mengerucut satu nama untuk maju Pilkada Boyolali dan masih sebatas nota kesepahaman bersama.

Nur Arifin mengatakan isi nota kesepahaman tersebut yaitu kerja sama PKS dan PDIP dalam Pilkada serta untuk membangun Boyolali lima tahun ke depan.

Saat ditanya terkait apakah PKS hengkang dari Koalisi Boyolali Tersenyum, Nur Arifin menjelaskan koalisi tersebut belum ada.

“Koalisi Boyolali Tersenyum kan juga belum ada. Pada saat itu mau ada waktu njenengan ketemu saya [saat pertemuan empat partai non-PDIP bertemu ketika Ramadan]. Satu-satunya ketua partai yang datang di forum itu hanya saya sewaktu di Kedaton itu,” kata dia.

Ia menjelaskan sedari awal PKS Boyolali berkomunikasi dengan semua partai politik baik PDIP, Golkar, Gerindra, dan PKB.

Nur Arifin mengatakan komunikasi PKS dengan PDIP terdapat kemajuan positif hingga Sabtu ini menandatangani nota kesepahaman bersama untuk bekerja sama dalam Pilkada.

“Sementara komunikasi kami dengan tiga partai yang lain, yang itu sejak kami buka puasa bersama terus sampai hari ini belum pernah ada pertemuan lagi,” jelas Nur Arifin.

Arifin berharap apa yang telah dipahami di tingkat kabupaten nantinya dapat berproses di tingkat atas bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sementara itu, Susetya saat dihubungi Solopos.com pada Sabtu siang mengatakan masih berkendara sehingga belum bisa memberikan komentar.

Dihubungi kembali pada Sabtu malam, ia juga mengatakan masih berkendara sehingga masih belum bisa memberikan komentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya