Soloraya
Senin, 5 Februari 2024 - 17:44 WIB

Di Sukoharjo, Cawapres Cak Imin Sebut Petani Jateng Sulit Untung

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cawapres Muhaimin Iskandar di Gedung Graha Sejahtera, di Grogol, Sukoharjo, pada Senin (5/2/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Cawapres Abdul Muhaimin Iskandar  berkampanye ke Gedung Graha Sejahtera, Grogol, Sukoharjo, pada Senin (5/2/2024) sore. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyebut mayoritas petani di Jawa Tengah (Jateng) dinilai belum sejahtera.

Sebelum berkunjung ke Sukoharjo, Cak Imin lebih dahulu singgah di Sragen. Dalam kunjungan tersebut dia menilai rata-rata petani di Jateng sulit mendapatkan keuntungan.

Advertisement

“Mayoritas warga Jateng itu petani dan selama sepuluh tahun petani itu sama sekali tidak diuntungkan secara nasional kita,” ujar dia.

Oleh sebab itu, dengan gaung perubahan bakal dia wujudkan untuk mengubah dan memperbaiki nasib para petani.

Advertisement

Oleh sebab itu, dengan gaung perubahan bakal dia wujudkan untuk mengubah dan memperbaiki nasib para petani.

Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat harus tetap mengawal dan mengamankan suara di seluruh tempat pemungutan suara.

“Saya pernah ikut pemilu empat kali, menang terus. Empat kali pemilu menang terus, yang kelima, moga-moga menang lagi yang kelima. Tapi empat kali saya cuma jadi penonton, antara menang atau kalah enggak jelas,” terang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Advertisement

Ihwal dugaan kecurangan yang terjadi, menurutnya tidak bisa dibantah. “Kalau kecurangan. Sudah terlihat kan, kecenderungannya, misalnya pembagian bansos [bantuan sosial] yang diklaim,” ujar Refly.

Dia juga menyoroti indikasi keberpihakan istana, dan indikasi kecurangan lainnya yang terus beredar.

“Kami berharap ada dua hal, pertama pemungutan suara berjalan baik dan orang punya kebebasan untuk memilih sesuai dengan hati nuraninya,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, Refly menyebut suara-suara tersebut bisa dikawal dengan baik sampai ke jenjang nasional.

“Yang ketiga, rumor-runor bahwa sudah ada suara yang disiapkan dengan sekian persen mudah-mudahan itu cuma iseng,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan berbagai perguruan tinggi di Indonesia sudah mewanti-wanti agar kontestasi Pemilu 2024 bisa berjalan jujur dan adil.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif