SOLOPOS.COM - Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menyampaikan sambutan dalam Pameran Batik Sragen di Kantor Kemenperin Jakarta, Senin (11/12/2023). (Istimewa/Dok. Cosmas Edwi Yunanto)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 37 industri kecil menengah (IKM) batik asal Sragen membuka akses pasar baru di Jakarta dengan menggelar Pameran Batik Sragen Great Sale di Plaza Industri, Jakarta. Pemeran yang digelar Senin-Jumat (11-15/12/2023) ini difasilitasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Ini merupakan tindak lanjut dari pembangunan Pusat Batik Sukowati (PBS) di eks Pasar Nglangon dengan menghabiskan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp15,5 miliar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengatakan total peserta pameran itu ada 139 IKM. Sebanyak 37 IKM di antaranya dari Sragen, lebih tepatnya dari Masaran dan Plupuh.

Pameran yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri batik di Sragen. “Pameran ini diapresiasi Dirjen IKM dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita. Pemkab Sragen menginisiasi pameran ini karena Sragen mendapatkan DAK dari Kemenperin untuk pembangunan Pusat Batik Sukowati yang akan diresmikan pada Jumat [15/12/2023] besok,” ujarnya, kepada Solopos.com, Selasa (12/12/2023).

Cosmas menerangkan setelah gedung Pusat Batik Sukowati terbangun maka upaya Pemkab Sragen mengenalkan produk batik lewat Kemenperin. Dengan pameran batik itu, ujar dia, produk batik Sragen diharapkan kian dikenal masyarakat luas. Di sisi lain, pertumbuhan IKM baru di Sragen semakin tinggi.

“Lahirnya IKM baru perlu mendapatkan perluasan pasar dan branding produk. Pameran ini menjadi rangkaian pengembangan promosi produk IKM untuk menjalin kemitraan dengan pembangunan sentra batik di Sragen,” katanya.

Salah satu IKM batik yang ikut dalam pameran itu adalah Batik Windasari, Kliwonan, Masaran, Sragen. Pemilik Batik Windasari Kliwonan, Wiwin Muji Lestari, menerangkan prospek penjualan batik di pameran cukup bagus dan bisa laku, terutama untuk produk batik tulis. Kuncinya harus pandai menawarkan dan kualitas barangnya bagus.

“Ke depan untuk pusat grosir batik di Pusat Batik Sukowati itu diharapkan bisa dengan kualitas bagus tapi harga murah. Dengan model itu otomatis pembeli berdatangan. Jadi untuk prospek Pusat Batik Sukowati itu tergantung pengelolaanya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya