SOLOPOS.COM - Istri dokter Lo, memberikan penghormatan terakhir sebelum jenazah dokter Lo dikremasi di Krematorium Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Kamis (11/1/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Iring-iringan pembawa jenazah dokter dermawan di Kota Solo, dr Lo Siauw Ging atau dikenal dokter Lo, 90, tiba di Krematorium Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 14.50 WIB.

Ratusan pelayat dari kalangan keluarga, kerabat, kolega dan warga mengiringi kedatangan jenazah dokter Lo. Mereka menghadiri prosesi kremasi. Tampak istri dokter Lo, Maria Gan Mey Kwee, ditemani keluarga dan kerabatnya tiba menuju  krematorium.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ibadah pelepasan jenazah mengawali prosesi kremasi secara Katholik. Ratusan pelayat tampak khusyuk mengikuti ibadah tersebut. Selepas berdoa, peti jenazah dokter Lo langsung dimasukkan ke dalam ruang kremasi nomor 1.

Istri dokter Lo tampak tegar mengikuti setiap prosesi kremasi. Hingga saat terakhir sebelum jenazah di kremasi, ia menaburkan bunga mawar sebagai ungkapan cinta kepada sang suami. Pelayat satu persatu memberikan ucapan bela sungkawa kepadanya.

Meski terlihat tegar, Maria tak bisa menutupi kesedihannya kehilangan suami tercinta. Matanya berkaca-kaca tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata saat ditanya wartawan tentang sosok suami.

Dia pun menyerahkan kepada sang sahabat yang juga rekan kerja dokter Lo di RS Kasih Ibu, drg Haryani. Selaku perwakilan keluarga, Haryani menyampaikan dokter Lo merupakan sosok pekerja keras, baik hati, dan memperhatikan karyawannya.

Sehingga banyak teman-teman pensiunan datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang dokter. “Terakhir praktik, dokter Lo April 2023. Ia hanya berpesan pergi dengan damai,” katanya.

Dokter Lo meninggal dunia di RS Kasih Ibu Kota Solo pada Selasa (9/1/2024) pukul 14.00 WIB. Jenazah sebelumnya disemayamkan di Rumah Duka Thiong Ting, Kecamatan Jebres, Solo.

Dokter Lo dikenal oleh masyarakat luas sebagai dokter yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Salah satu pelayat, Stefani Ninil, 59, yang datang bersama Sumarmi, 73, mengaku memiliki banyak cerita tersendiri tentang dokter Lo.

Sudah sejak tahun 1983 dia selalu berobat ke dokter Lo. “Dokter Lo luar biasa baiknya. Tidak bisa diucapkan dengan kata-kata,” tutur Stefani.

Dia mengatakan setiap berobat tidak pernah dipungut biaya. Bahkan sering digratiskan hingga pengambilan obat di apotik. “Malah kadang ditanya duwe duit buat makan enggak. Kalau enggak juga dikasih uang buat makan,” katanya.

Warga Corogenen, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebre, Solo, yang juga tetangga Dokter Lo ini pernah mengalami kecelakaan dan dirawat di RS Kasih Ibu. Selama hampir satu pekan di rawat di RS Kasih Ibu, dia digratiskan dari seluruh biaya.

“Saya sangat kehilangan sekali. Tidak ada dokter yang dedikasinya seperti itu. Selamat jalan dokter, kebaikanmu akan dikenang sepanjang masa,” katanya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, tampak ada karangan bunga ucapan duka cita dari calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, cawapres Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya