SOLOPOS.COM - Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menyampaikan materi Talk Show Kebangsaan didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Kamis (3/8/2023). (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO– Pemimpin Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah menyampaikan pandangannya terhadap kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transjender atau LGBT.

Gus Miftah menyampaikan pandangannya kepada kelompok LGBT ketika sesi tanya jawab Talk Show Kebangsaan di Balai Kota Solo, Kamis (3/8/2023). Ada lebih kurang 2.000 siswa dari sejumlah sekolah yang menjadi peserta  Talk Show Kebangsaan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu murid SMK, Irfan Amir Ramadan, menanyakan bagaimana menyikapi kelompok LGBT.  Gus Miftah pun menjelaskan dengan sudut pandang agama Islam. Tuhan menciptakan manusia dengan dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

“Jenis kelamin ketiga itu gak ada. Ada kasus Khunsa, orang terlahir dengan dua kelamin. Kemudian diputuskan medis jadi laki-laki atau perempuan. Itu berdasarkan keputusan medis,” papar dia.

Misalkan mantan atlet voli Aprilia Manganang akan menjalani operasi hipospadia. Atlet voli perempuan itu dibawa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa waktu itu ke rumah sakit.

“Kalau ada orang yang berperilaku LGBT, saya enggak bisa komentar. Tetapi kalau ada upaya ikhtiar, usaha mengkampanyekan LGBT pasti saya lawan,” ujarnya.

Menurut dia, perilaku LGBT merupakan hak seseorang. Namun, apabila mengajak orang lain mengkampanyekan LGBT akan dilawan.

Adapun Gus Miftah menyampaikan materi  Talk Show Kebangsaan  sekitar dua jam kepada sekitar 2.000 pelajar di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo, Kamis siang. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka membersamai Gus Miftah di panggung meskipun tak menyampaikan materi.

Gibran mengapresiasi upaya Gus Miftah berbagi ilmu kepada pelajar di Kota Solo. Talk Show Kebangsaan bersama Gus Miftah bisa diselenggarakan dengan peserta yang lebih banyak lagi.

Gus Miftah menambahkan Talk Show Kebangsaan berlaku umum atau bisa diterima semua orang tanpa memandang latar belakang agama maupun suku. Materi terkait kebangsaan bukan bagi muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya