Soloraya
Rabu, 17 Januari 2024 - 19:31 WIB

Diterjang Arus Deras, 20-An Karamba Ikan di Sungai Pengging Boyolali Aman

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kadus II Bendan, Banyudono, Boyolali, Susilo Budiarto, melihat karamba ikan di Sungai Sungsang Pengging, Rabu (17/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 20 karamba ikan milik warga di sungai wilayah Pengging, Desa Bendan, Banyudono, Boyolali, dipastikan aman dan tidak terdampak meski sungai tersebut sempat diterjang arus deras yang membawa sampah saat hujan deras cukup lama pada Selasa (16/1/2024) sore.

“Untuk dampak ke karamba enggak ada. Alhamdulillah, aliran yang membawa kayu kemarin kan yang dari sisi barat ke timur [aliran Sungai Pleret]. Karamba di sebelah utara [saluran irigasi sawah] dan selatan [aliran Sungai Sungsang] tidak membawa material,” jelas Kadus II Bendan, Susilo Budiarto, kepada Solopos.com di pinggiran Sungai Pleret, Bendan, Rabu (17/1/2024).

Advertisement

Ia menjelaskan ada sekitar 20 karamba ikan milik warga yang memanjang dari Sungai Sungsang hingga aliran irigasi sawah di Bendan. Tidak ada kerusakan karamba atau ikan yang mati walau diterjang hujan deras sehari sebelumnya.

Walaupun begitu, Budi menjelaskan hujan deras bisa membuat ikan stres dan pH atau tingkat keasaman air naik. Sehingga ketika hujan ikan tidak diberi makan untuk mencegah pH air semakin naik.

Advertisement

Walaupun begitu, Budi menjelaskan hujan deras bisa membuat ikan stres dan pH atau tingkat keasaman air naik. Sehingga ketika hujan ikan tidak diberi makan untuk mencegah pH air semakin naik.

Lebih lanjut, untuk melancarkan aliran air di Sungai Pleret, warga Bendan bersama Komunitas Peduli Sungai Pengging, Banyudono, Boyolali, membersihkan sampah-sampah yang menumpuk akibat hujan deras.

Sebagai informasi, di pertemuan arus Sungai Pleret dan Sungai Sungsang, terdapat besi yang menjadi filter atau penyaring sampah. Sehingga, di area tersebut banyak sampah ditemukan.

Advertisement

Selain itu, saat Sungai Pleret penuh, pintu air menuju saluran irigasi ke utara langsung ditutup sehingga sampah tidak mengalir ke karamba-karamba di saluran irigasi.

“Kemarin pintu air [menuju utara atau saluran irigasi] langsung ditutup ketika air penuh. Nanti kalau tidak ditutup, kayunya terbawa ke utara, malah airnya tidak bisa mengalir maksimal, terus malah banjir,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, tumpukan rumpun bambu, kayu, pampers atau popok bayi, pakaian bekas, dan sampah lain menumpuk di Sungai Pleret wilayah Pengging, Desa Bendan, Banyudono, Boyolali, seusai hujan deras berdurasi cukup lama pada Selasa (16/1/2024) sore.

Advertisement

Komunitas Peduli Sungai Pengging bersama belasan warga sekitar bergotong royong membersihkan sungai tersebut pada Rabu pagi. Mereka mengangkat dan mengumpulkan sampah yang mayoritas kayu tersebut di lima lokasi sungai.

Kayu-kayu yang besar harus digergaji terlebih dahulu baru dikumpulkan lalu dibakar. Diperkirakan ada 15-20 meter kubik sampah yang berhasil dievakuasi dari sungai tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif