SOLOPOS.COM - Ketua FKUB Solo M. Mashuri. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Solo segera “berlari kencang” guna mendongkrak skor Indeks Kota Toleran (IKT) yang anjlok dari ranking keempat pada 2022 menjadi ke-10 pada 2023.

Program kelurahan sadar kerukunan berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), local wisdom, dan wisata religi segera diluncurkan di 54 kelurahan pada 2024.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pernyataan ini disampaikan Ketua FKUB Kota Solo, M. Mashuri, saat berbincang dengan wartawan di kantor PCNU Solo, Sabtu (3/2/2024). Saat ini, pengurus FKUB Solo tengah mempersiapkan peluncuran program kelurahan sadar kerukunan dengan menggandeng para stakeholder seperti perusahaan dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Solo.

“Program kelurahan sadar kerukunan berbasis pada tiga hal, yakni UMKM, kearifan lokal, dan wisata religi. Bisa jadi nanti ada spot destinasi wisata religi yang membuat pelaku UMKM bermunculan di setiap kelurahan. Implikasinya, memberikan efek bagi kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Upaya edukasi ihwal kerukunan umat beragama bakal terus dijalankan dengan menyasar para tokoh masyarakat dan pengurus kampung. Edukasi yang disampaikan juga erat hubungannya dengan toleransi dan moderasi. Mereka menjadi garda terdepan dalam merawat kerukunan umat beragama di wilayahnya masing-masing.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo ini meyakini skor toleransi Kota Solo bakal masuk tiga besar saat penilaian tim peneliti dari Setara Intitute pada tahun ini.

“Separuh dari keyakinan adalah keberhasilan. Saya yakin sekali, skor IKT Solo bisa masuk tiga besar dengan syarat program kerukunan disokong semua pihak, termasuk masyarakat,” ujar dia.

Mashuri memberi catatan penting yang memengaruhi melorotnya skor toleransi di Kota Solo. Salah satunya peristiwa rumah kosong yang dialihfungsikan menjadi tempat untuk sekolah minggu oleh Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Banyuanyar, Banjarsari, pada pertengahan 2023. Salah satu kelompok memasang spanduk di depan rumah kosong itu. Namun, tak berapa lama kemudian spanduk itu dicopot.

Pengurus FKUB Solo langsung turun tangan ke lokasi rumah kosong tersebut. “Saya tidak tahu mungkin ada kepentingan apa, peristiwa itu justru menjadi isu nasional. Bahwa terjadi penyegelan gereja di Banyuanyar, Solo. Padahal, tidak ada penyegelan. Namanya disegel itu digembok rapat. Ini hanya memasang spanduk kemudian dicopot lagi. Di Banyuanyar itu belum ada gereja,” papar dia.

Sebelumnya, Setara Institute merilis laporan skor IKT di 94 kota di Indonesia. IKT adalah studi pengukuran kinerja kota, meliputi pemerintah kota, dan elemen masyarakat dalam mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial.

Pengukuran IKT mengombinasikan paradigma hak konstitusional warga berdasarkan jaminan konstitusi, hak asasi manusia (HAM), dan tata kelola pemerintahan yang inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya