SOLOPOS.COM - Wahyu Dian Silviani, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN RM Said Surakarta yang ditemukan meninggal tak wajar. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Peristiwa meninggalnya Wahyu Dian Silviani, 34, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta dalam kondisi tak wajar, Kamis (24/8/2023), mengejutkan koleganya.

Wahyu Dian berasal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan sedang merantau di Soloraya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan mengajar di UIN Surakarta sejak tahun 2021.

Dekan FEBI UIN Surakarta, M. Rahmawan Arifin, mengatakan almarhumah merupakan alumnus salah satu perguruan tinggi di Australia.

“Beliau dosen yang gemilang di dunia akademik, alumni Australia,” ujar Rahmawan kepada Solopos.com, melalui telepon, Kamis.

Rahmawan mengatakan salah satu dosen di fakultas yang dipimpinnya itu berasal dari Mataram, NTB.

Wahyu Dian bergelar The Master of Environment (M.Env) dari salah satu kampus di Australia.

Wahyu Dian yang belum berkeluarga tinggal sendiri di rumahnya di Perumahan Graha Sejahtera, Tempel, Gatak, Kabupaten Sukoharjo.

Ia mengaku sempat ke lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi salah satu dosennya meninggal secara tak wajar.

“Saat ini jenazah masih dalam proses evakuasi,” ujar Rahmawan.

Dekan Fakultas Syariah, Ismail Yahya, sangat terkejut saat mendengar kabar Wahyu Dian meninggal tak wajar di perumahan tempatnya tinggal.

Ismail mengaku mengenal cukup dekat dengan almarhumah karena beberapa kali berinteraksi dalam kegiatan kampus.

“Saya kenal almarhumah sejak tahun 2021 saat AICIS diselenggarakan di Solo. Kebetulan saya Ketua Panitia OC-nya. Bersyukur saya dibantu oleh dosen-dosen baru, termasuk Bu Dian di sekretariat yang kerjanya luar biasa cepat dan rapi,” ujar Ismail.

Ismail Yahya mengaku sangat bersedih dengan meninggalnya Wahyu Dian.

“Selamat jalan kembali ke haribaan Pencipta kita Bu. Semoga Allah ampuni segala kekhilafan dan Allah masukkan ke surga-Nya, amin ya Rabbal alamin,” doa Ismail.

Salah satu dosen FEBI, Agung Abdullah, juga terkejut saat mendapat informasi salah satu rekannya meninggal dunia.

Ia berharap jika benar Wahyu Dian menjadi korban pembunuhan pelakunya segera tertangkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya