SOLOPOS.COM - Para petugas PSC 119 Sukowati dan relawan berbincang setelah selesai mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Grompol-Jambangan, perbatasan Sragen-Karanganyar, Minggu (31/12/2023). (Istimewa/PSC 119)
Solopos.com, SRAGEN — Dua orang warga yang masih berusia anak, tertimpa pohon tumbang di Jalan Raya Grompol-Jambangan, tepatnya di perbatasan Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Minggu (31/12/2023) siang.
Dua anak itu tertimpa pohon saat mengendarai motor di wilayah Dukuh Ngelo, Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen. Kedua korban langsung dilarikan ke klinik terdekat.
Kejadian bermula saat kedua korban yang saat itu mengendarai motor Honda Beat berpelat AD 5508 AOE melintas di jalan Grompol-Jambangan. Tak disangka, sebuah pohon di tepi jalan itu tiba-tiba tumbang lalu menimpa mereka.
Ketua PSC 119 Sukowati Sragen Udayanti Proborini melalui Sekretaris PSC 119 Sukowati Sragen, Nengah Adnyana Oka Manuaba, kepada wartawan menyampaikan kedua korban diketahui bernama Khorul Fitri Nur Rohman, 17, dan Safira Noviana, 15, yang keduanya warga Dukuh Bangunrejo, Desa Masaran, Kecamatan Masaran, Sragen,
“Korban Khoirul mengeluh nyeri pada kaki kanan dan luka sobek pada kepala. Sedangkan Safira mengeluh nyeri punggung dan lecet-lecet pada bawah hidung dan lutut kaki kanan,” ujar Oka, sapaannya.
Oka mengungkapkan awalnya PSC 119 Sukowati menerima informasi dari anggota SAR MTA mengenai kejadian pohon tumbang yang menimpa pengendara motor dan mengakibatkan dua orang terjatuh sehingga membutuhkan pertolongan medis.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Masaran 1 untuk tindaklanjut. Selanjutnya kami langsung ke lokasi kejadian dan ternyata korban sudah dievakuasi. Korban berhasil dievakuasi setelah dahan pohon dipangkas, yang kemudian dilarikan ke RS di daerah Mojogedang, Karanganyar,” jelasnya.
Proses evakuasi kedua korban dan pohon tumbang melibatkan PSC 119 Sukowati Sragen, Puskesmas Kebakramat 2, TNI, Polri, BPBD Karanganyar, SAR MTA, SAR UNS Bakorlak, SAR Poldes, ambulans Lazisnu Masaran, ambulans Lazismu Masaran, relawan Sidoharjo, Redam Gemolong, dan warga setempat.