SOLOPOS.COM - Para aparat TNI dan Polri bersama warga memantau pergerakan api dan berusaha memadamkan api yang membakar kebun jati di wilayah Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Jumat (15/9/2023) malam. (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Kebun jati dan bambu seluas dua hektare di perbukitan Gunung Pondok di Dukuh Sunggingan RT 010 dan Dukuh Gamping RT 019, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, ludes terbakar, Jumat (15/9/2023) malam.

Kebakaran itu diduga karena kelalaian warga setempat yang membakar sampah kemudian ditinggal. Kebun yang terbakar diketahui miliki lima warga.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Komandan Koramil Sambirejo, Kapten Prihatin Yudo Triwidodo, mewakili Dandim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Yoga Yastinanda, menerangkan kebun jati itu dipenuhi semak belukar kering yang mudah terbakar. Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB.

“Peristiwa itu diketahui warga saat pulang kerja. Warga tersebut melihat api di perbukitan Gunung Pondok. Api itu difoto dan dikirim ke grup WhatsApp RT Desa Jambeyan. Laporan itu ditindaklanjuti Ketua RT 010 dengan menyampaikan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Warga lainnya ikut bersama-sama memadamkan api dengan peralatan seadanya,” jelasnya kepada Solopos.com, Sabtu (16/9/2023).

Yudo, sapaannya, menerangkan tanaman jati di areal yang terbakar itu sudah cukup besar berdiamater 30-40 cm. Rumpun bambu di sekitarnya juga ikut terbakar. Ada lebih dari 50 orang dari unsur TNI, Polri, BPBD Sragen, sukarelawan Semut Ireng, Banser, da warga setempat ikut memadamkan api.

Hutan jati dan bambu itu milik Goto, Wakimin, Warno, Diro, dan Wanto yang semuanya warga Sunggingan. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIB.

Lebih jauh Yudo menerangkan sering terjadi kebakaran lahan di Jambeyan. Kebakaran kali ini diduga disebabkan adanya orang yang membakar sampah lalu ditinggal saat api belum sepenuhnya padam.

“Selama musim kemarau ada 3-4 kali kebakaran lahan dan selalu peristiwanya di malam hari. Babinsa sudah sering sosialisasi ke warga untuk berhati-hati bila membakar sampah di lahan/hutan. Kalau membakar sampah supaya dipastikan api dan bara api benar-benar padam baru boleh ditinggal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya