SOLOPOS.COM - Warga mengunjungi Embung Tirto Makmur di Gondanglegi, Klego, Boyolali, yang baru diresmikan pada Kamis (31/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Embung Tirto Makmur di Gondanglegi, Klego, Boyolali, yang baru diresmikan pada Kamis (31/8/2023) akan difokuskan untuk membantu mengairi sawah petani desa setempat.

Embung hasil kolaborasi antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Indika Nature, serta Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial (Gema PS) dibangun sejak Maret 2023 lalu dengan kapasitas pengairan mencapai 28 hektare.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemerintah Desa (Pemdes) Gondanglegi berharap pembangunan embung tersebut dapat bermanfaat bagi petani desanya. Kades Gondanglegi, Sungkono, mengatakan ketika musim kemarau, kondisi lahan pertanian sekitar embung sebelumnya sangat kering dan membutuhkan air.

“Semoga dengan adanya program pembangunan embung, ke depannya masyarakat petani kami tambah makmur. Selain untuk pengairan petani, embung ini juga akan dikelola Bumdes [Badan Usaha Milik Desa],” kata dia kepada Solopos.com di Embung Tirto Makmur, Boyolali, Kamis.

Sungkono mengatakan air di embung memang sengaja hanya untuk memenuhi kebutuhan pertanian. Untuk kebutuhan air bersih warga seperti mandi, memasak, dan mencuci telah dipenuhi dari sumur dalam.

Ia mengatakan daerahnya tidak dilanda kekeringan karena adanya program sumur dalam di banyak lokasi. Sungkono tak menyebut jumlah pastinya, akan tetapi ia mengatakan sumur dalam yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

Berdasarkan infografis di lokasi, Embung Tirto Makmur di Klego, Boyolali, tersebut termasuk embung tadah hujan yang berada di ketinggian bukit. Embung mengalirkan air dengan sistem irigasi gravitasi, tanpa pompa, listrik, dan bahan bakar minyak (BBM).

Fungsinya untuk irigasi tanaman produksi, konservasi lingkungan, dan agrowisata. Kapasitas irigasinya 28 hektare dengan populasi 5.600-an pohon tanaman keras, buah-buahan, kayu, dan essential oil.

Biaya pembuatan Embung Tirto Makmur senilai Rp1.560.027.000. Luas area lahan embung yaitu 10.000 meter persegi, luas areal tangkapan air embung 6.000 meter persegi, kemudian volume waduk 10.517 meter kubik.

Menjadi Percontohan

CEO Indika Nature, Leonardus H Sidharta, berharap kolaborasi perusahaannya dengan Kadin Indonesia dan Gema PS mampu membawa perubahan ekonomi di sekitar wilayah Embung Tirto Makmur di Klego, Boyolali.

“Hal ini sejalan dengan tujuan Indika Nature untuk memelihara hutan dan mengelola hasilnya guna meningkatkan perekonomian masyarakat, serta menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui solusi berbasis alam,” kata dia.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, saat peresmian juga menyatakan embung tersebut akan menjadi pilot project kolaborasi masyarakat dan korporasi.

“Diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi kolaborasi antara masyarakat dan swasta di daerah lain. Sehingga, 5,3 juta hektare izin perhutanan sosial yang telah diberikan pemerintah bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” kata dia.

Arsjad juga berharap program ini menjadi awal dari gotong royong berbagai pihak untuk memastikan petani hutan juga bisa menjadi petani pengusaha. Untuk mewujudkan tersebut, ia mengatakan Kadin Indonesia sebagai rumah para pengusaha hadir di petani hutan sekitar embung.

Ia menyatakan ketika ekosistem di sekitar embung telah tumbuh, maka bisa menjadi percontohan. Arsjad juga akan mengajak para pengusaha-pengusaha besar untuk mengunjungi dan melihat ekosistem di Embung Tirto Makmur di Klego, Boyolali.

Arsjad melanjutkan pembangunan embung dan sentra perhutanan sosial (SPS) dengan pendekatan regenerative forest business adalah respons dari kondisi kehutanan dan pertanian sejumlah daerah di Pulau Jawa yang kekurangan sumber air.

“Keberadaan embung ini merupakan optimalisasi pemanfaatan lahan berdasarkan kajian untuk memenuhi kebutuhan petani dalam penyediaan air irigasi sawah dan perhutanan sosial,” kata dia.

Ia berharap dengan keberadaan embung Tirto Makmur dapat meningkatkan produksi pertanian dan perhutanan di sekitar lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya