SOLOPOS.COM - Petugas mengawasi pekerja yang melangsir beras dari truk ke aula Balai Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen, Kamis (14/9/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SOLO — Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen menjamin ketersediaan stok beras di tingkat pedagang pada Oktober 2023. Estimasi stok beras pada bulan ini sedikitnya ada 28.450 ton.

Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskumindag Sragen, Kunto Widyastuti, menyebut apabila dikomparasikan dengan kebutuhan penduduk stok beras di Sragen angka tersebut mencukupi kebuhan untuk bulan ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketersediaan stok beras di tingkat pedagang rata-rata sebanyak 7.000 ton setiap pekan. Namun ia kurang mengetahui detail konsumsi beras di Sragen dalam sebulan.

Terkait dengan kenaikan harga beras akhir-akhir ini dampak fenomena El Nino, Kunto mengaku menyiapkan beberapa langkah. “Langkah konkret Diskumindag Sragen dalam menekan kenaikan harga beras, yang pertama dengan mengadakan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog,” terang Kunto kepada Solopos.com, Senin (2/10/2023).

Selain itu ada pemantauan, pembinaan, serta pengawasan harga dan stok beras. Baik itu di tingkat pengecer atau pedagang, distributor atau agen.

Koordinasi dan kerja sama lintas sektoral juga digalakkan. Misalnya dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Sragen, Satgas Pangan Polres Sragen, Perum Bulog, dan rice mill.

Sementara itu, dalam laman ppid.sragenkab.go.id, Wakil Bupati Sragen, Suroto menyebut kebutuhan pangan (beras) penduduk Sragen sebesar 83.468 ton per tahun.

Sebelumnya, Pimpinan Perum Bulog Solo, Andy Nugroho memprediksi harga beras akan turun ketika sudah panen raya. Panen raya terdekat akan terjadi pada Maret 2024.

Walaupun akhir tahun ini akan terjadi panen di Kabupaten Sragen, namun menurut Andy belum bisa menurunkan harga beras secara drastis karena jumlahnya tidak signifikan.

Kepala Seksi Tanaman Pangan Distan KP Sragen, Inung Ardian, menjelaskan pada 2022 produkvitas padi di Bumi Sukowati sebesar 6,39 ton gabah kering giling (GKG) per hektare. Sementara panen raya padi diprediksi terjadi pada September hingga Desember 2023 mendatang.

Sebagai antisipasi fenomena El Nino, lanjut Inung, banyak petani yang memanfaatkan irigasi atau sumber air permukaan. Banyak pula petani yang kreatif dengan memanfaatkan sumber air dalam atau sumur untuk pengairan.

“Jadi untuk padi masih dibilang luas untuk pertanamannya karena masih dapat mengandalkan sumur untuk pengairan,” terang Inung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya