SOLOPOS.COM - Yudiono, pemilik Mbah Lurah Farm asal Kediri, Jawa Timur, berfoto dengan kambing etawa bernama Gelung Mas andalannya saat kontes kambing etawa peranakan Kaligesing di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (25/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Kontes kambing peranakan etawa ras Kaligesing regional Jawa digelar untuk memeriahkan peresmian Pasar Kambing Bunderan Mbulu, Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (25/6/2023).

Para peternak dari berbagai daerah di Pulau Jawa berdatangan mengikuti kontes tersebut. Mereka memboyong kambing andalan untuk mengikuti kontes tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Beberapa ada yang menarik perhatian penonton yang berdatangan di lokasi kontes di kawasan lereng Gunung Merapi itu.  Harganya pun fantastis, mencapai ratusan juta rupiah per ekor. Salah satunya kambing etawa yang diberi nama Gelung Mas.

Kambing itu berumur sekitar empat tahun dan tinggi sekitar 105 sentimeter. Berpostur besar dan gagah dengan bulu yang terawat membuat penonton berdatangan untuk melihat lebih dekat kambing tersebut.

Beberapa penonton terlihat antusias untuk bertanya cara perawatan kambing etawa yang diikutkan dalam kontes di Klaten tersebut. Kambing itu dari Mbah Lurah Farm asal Kediri, Jawa Timur.

Pemiliknya, Yudiono, peternak yang kini menjabat Kades Kunjang, Kecamatan Ngancar, di wilayah lereng Gunung Kelud, Kediri. “Ya sering, setiap ada event [kontes] dan ada kesempatan ikut. Insyaallah juara,” kata Yudiono saat ditemui di sela kontes.

Kambing jantan milik Yudiono itu beberapa kali ditawar untuk dibeli. Kali terakhir, nilai tawar yang diajukan kepadanya mencapai ratusan juta rupiah.

“Kemarin ada yang menawar Rp400 juta. Kemudian ada juga yang tanya dibuka harga berapa. Tetapi maaf, untuk sementara ini kami tidak buka harga,” kata Yudiono saat ditemui di lokasi kontes kambong etawa di Kemalang, Klaten.

Tak Berniat Menjual

Yudiono mengatakan sejak awal dia berniat memelihara kambing itu yang pada akhirnya disiapkan sebagai pejantan. “Kami beli ini arahnya sebagai pejantan breeding dan sudah menunjukkan kualitasnya di arena. Insyaallah untuk breeding, anak-anaknya pasti dicari,” jelas dia.

Yudiono sudah memelihara kambing itu sejak umur lima bulan. Saat itu, dia membeli kambing tersebut seharga Rp60 juta. Kambing itu merupakan keturunan dari pejantan bernama Mister Bejo yang memiliki nilai jual Rp1 miliar milik peternak asal Mojokerto, Jawa Timur.

“Mister Bejo itu kan kambing Rp1 miliar dan juara tidak terkalahkan dari Mojokerto,” kata Yudiono. Soal perawatan Gelung Mas, Yudiono mengatakan antara mudah dan sulit.

Dia mengakui kambing etawa yang disiapkan untuk kontes di Klaten mendapat perlakuan istimewa, berbeda dengan kambing pada umumnya. Tak terkecuali Gelung Emas.

Kondisi kandang harus selalu bersih. Sepekan sekali kambing itu wajib dimandikan dengan sampo kemudian diberi kondisioner dari brand ternama agar tetap bersih keindahan bulunya tetap terjaga.

Vitamin juga diberikan secara rutin. “Untuk kelas kontes itu dari mandi, pola makan, maupun hijauan yang diberikan itu pilihan semua,” Jelas dia.

Soal biaya perawatan per bulan, Yudiono enggan membeberkan. Bagi Yudiono, dia tak menghitung pengeluarannya untuk merawat kambing tersebut.

“Jujur saja, kalau namanya orang senang, kami tidak hitung. Pokoknya kami rawat, kami maksimalkan nantinya akan ngrejekeni kita. Imbal baliknya pasti ada. Ini hobi yang menghasilkan,” kata dia.

Kontes Diikuti 300 Peserta

Gelung Mas sudah memiliki banyak keturunan. Saat ini, Yudiono memiliki 50 kambing etawa di kandangnya. Dia pun pernah menjual cempe mencapai Rp70 juta.

Ketua panitia Kontes Kambing Kaligesing regional Jawa di Desa Dompol, Wahyu Hartanto, mengatakan kontes tersebut diikuti hampir 300 peserta dari berbagai daerah. Kontes kambing etawa itu menjadi yang pertama digelar di Klaten.

Kontes itu terbagi dalam lima kelas yakni A, B, C, dan E baik untuk kambing jantan dan betina dengan total hadiah mencapai Rp40 juta. “Tentu saja ketika menang kontes, harga kambing terdongkrak. Jadi selain meningkatkan perekonomian peternak, juga mendongkrak harga jual kambing ketika menang kontes,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan untuk kambing etawa yang ditujukan pada kelas kontes, harga anakan atau cempe yang berkualitas mencapai lebih dari Rp50 juta. Dia pun mengakui harga kambing etawa untuk kontes bisa seharga mobil baru atau mencapai ratusan juta rupiah apalagi kambing-kambing yang menjadi langganan juara.

“Yang sudah datang pada siang ini ada yang ditawar Rp400 juta. Kemudian ada yang dari Blitar itu baru saja beli sepekan lalu seharga Rp250 juta,” jelas dia.

Wahyu mengatakan di Klaten kini juga banyak peternak kambing etawa yang ditujukan untuk kontes. Banyak kambing etawa milik peternak asal Klaten yang menjuarai dalam berbagai ajang mulai dari regional hingga nasional.

“Saat ini peternak kambing etawa di Klaten yang sudah besar ada 80 peternak. Kalau digabung dengan pemula sekitar 150 peternak. Kalau total populasi mencapai 1.000 ekor,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya