SOLOPOS.COM - Pengunjung memasuki kawasan Air Terjun Grojogan Sewu melalui pintu II, Tawangmangu, Karanganyar. Foto diambil belum lama ini. (Solopos.com/Kaled Hasby Ashshidiqy)

Solopos.com, KARANGANYAR — Objek wisata andalan Karanganyar, Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu tak lagi seperti dulu. Jumlah pengunjung yang menurun drastis berdampak pada banyaknya pedagang yang gulung tikar.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengaku tak bisa berbuat banyak untuk membenahi objek wisata Grojogan Sewu karena kewenangannya dipegang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pengelolaan Grojogan Sewu dipegang pihak ketiga yakni PT Duta Indonesia Jaya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ditemui Solopos.com, Rabu (2/8/2023), Bupati mengakui banyak kios di seputaran wilayah Grojogan Sewu yang gulung tikar. “Kondisi sekarang kan jalan itu sepi. Isine mung vila tua. Kalau ini ramai, otomatis lapak pedagang di Grojogan Sewu nanti juga akan ikut ramai lagi. Piye mau ramai, sing lewat wae sepi,” kata dia.

Grojogan Sewu tak lagi jadi primadona setelah kalah bersaing dengan objek wisata lain yang kebanyakan dikelola oleh badan usaha milik desa (BUMDes). Hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan sepanjang 2022 mengacu data yang diliris Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar.

Air Terjun Jumog di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, berhasil menyalip Grojogan Sewu. Dalam buku Karanganyar Dalam Angka 2023, BPS menempatkan Air Terjun Jumog berada di peringkat teratas objek wisata dengan kunjungan wistawan terbanyak sepanjang 2022 dengan 297.332 pengunjung. Baru di bawahnya ada Grojogan Sewu dengan 236.373 wisatawan dalam periode yang sama.

Di urutan ketiga ada Candi Cetho dengan 110.018 wisatawan, lalu New Balekambang dengan 36.102 wisatawan, dan Candi Sukuh dengan 18.545 kunjungan.

Namun, jika acuannya adalah segi pendapatan, maka Grojogan Sewu mampu mengalahkan Air Terjun Jumog. Pengelola Grojogan Sewu berhasil meraup pendapatan Rp5.200.206.000 atau Rp5,2 miliar sepanjang 2022. Sementara Pengelola Air Terjun Jumog meraup Rp4.459.980.000, Candi Cetho Rp1,1 miliar.

Penyebab pendapatan Grojogan Sewu lebih tinggi ketimbang Air Terjun Jumog adalah harga tiket yang lebih mahal. Tiket Grojogan Sewu Rp22.000 sementara Air Terjun Jumog hanya Rp15.000. Sedangkan Candi Cetho Rp10.000.

Dari 10 objek wisata di Karanganyar dengan kunjungan wisatawan tertinggi, harga tiket Grojogan Sewu menjadi yang paling mahal.

Objek wisata lain yang masuk daftar top 10 itu yakni Parang Ijo, Sapta Tirta Pablengan, Museum Kampung Purba Dayu, Perhutani, dan Saraswati. Dari 10 objek wisata favorit itu, total pendapatan yang berhasil dihimpun mencapai Rp12,1 miliar lebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya