SOLOPOS.COM - Babinsa bersama PPL dan petani di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten, menggelar gropyokan tikus, Minggu (7/1/2024). (Istimewa/Kodim Klaten)

Solopos.com, KLATEN–Babinsa Desa Bentangan Koramil 22 Wonosari Kodim 0723/Klaten, Sertu Agus Triyono, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani di Desa Bentangan menggelar gropyokan tikus di area persawahan desa setempat, Minggu (7/1/2024).

Dari gropyokan itu, mereka berhasil menangkap ratusan tikus yang merusak tanaman padi di area persawahan. Gropyokan merupakan teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan memburu secara langsung melalui pembongkaran lubang yang dicurigai sebagai sarang tikus.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kegiatan dilakukan petani menggunakan alat-alat sederhana tanpa mengggunakan senyawa kimia seperti pestisida. Kegiatan itu sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong. Hadir dalam gerakan itu yakni perangkat Desa Bentangan, Babinsa, PPL, hingga kelompok tani.

Babinsa Desa Bentangan, Sertu Agus Triyono, mengatakan gropyokan tikus itu dalam rangka mengendalikan populasi tikus yang berkembang saat ini. Pada kegiatan itu dipasang banner di area persawahan yang berisi tulisan dilarang berburu burung yang membantu petani dalam pengendalian tikus.

“Bersama warga kami lakukan gropyokan walau dengan alat sederhana seperti cangkul, gembusan belerang, tongkat, ember, jaring, karung dan sabit, Alhamdulillah gropyokan tikus kali ini memperoleh sekitar 310 ekor,” kata Sertu Agus Triyono berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

Sertu Agus Triyono berharap melalui gerakan tersebut para petani bisa bernapas lega untuk sementara waktu dengan banyaknya tikus yang tertangkap di area persawahan. Sementara, Kades Bentangan, Samiyono, menyampaikan terima kasih kepada PPL dan Babinsa Desa Bentangan serta petani yang bersama-sama melaksanakan gerakan gropyokan.

“Kami ucapkan terima kasih kepada warga yang telah melakukan gropyokan dengan dibantu Babinsa dan PPL. Harapannya dengan kegiatan ini dapat mengurangi populasi hama tikus yang berkembang saat ini sehingga dapat meningkatkan hasil produksi panen,” kata Samiyono.

Sebelumnya, gropyokan tikus sudah dilakukan Babinsa bersama PPL dan petani di Bentangan pada Minggu (31/12/2023) lalu. Gerakan itu membuahkan hasil dengan menangkap 230 tikus di area persawahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya