SOLOPOS.COM - Petani Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten, mengikutisekolah tani yang mengghadirkan Mbah Lasiyo sang profesor pisang asal Bantul, DIY, di Taman Keputran, Rabu (10/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 20 warga Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten, mengikuti sekolah tani yang digelar Yayasan Baitul Maal (YBM) Brilian. Pelatihan itu menghadirkan narasumber Mbah Lasiyo, petani asal Bantul, DIY, yang dijuluki profesor pisang karena keahliannya membudidayakan pisang.

Pelatihan digelar di pendapa Taman Keputran, Rabu (10/1/2024). Pada pelatihan itu, Mbah Lasiyo mengajari para petani cara membikin pestisida nabati memanfaatkan bahan yang ada di sekitar seperti empon-empon, daun brotowali, dan lain-lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tak hanya teori, puluhan petani binaan YBM Brilian itu praktik langsung. Supervisor YBM Brilian, Isna Irawan, mengatakan 20 petani itu merupakan anggota kelompok yang menerima program bantuan ekonomi.

“Mereka penerima program MIGP, program bantuan ekonomi untuk petani dan warga sekitar yang memang layak mendapatkan dana zakat. Jadi, YBM Brilian ini mengelola dana zakatnya pegawai BRI,” kata Isna saat ditemui Solopos.com di sela kegiatan sekolah tani di Kemalang, Klaten.

Pendampingan kepada kelompok tani di wilayah Desa Keputran itu sudah berjalan dua bulan ini. Pendampingan berupa dukungan kepada petani cabai yang kemudian membentuk kelompok.

“Di sini ada usaha yang sudah berjalan yakni bertani cabai. Kemarin ada keterbatasan modal dan macam-macam. Mereka mengajukan permohonan bantuan ke kami dan kami dukung,” kata Isna.

Selain memperkuat kelompok petani cabai, YBM Brilian mendampingi usaha budi daya jamur tiram. Total petani yang didampingi yakni 20 orang. Bentuk dukungan pendampingan berupa modal usaha mulai dari sewa lahan hingga bibit dan pupuk.

“Untuk kelompok cabai nilai bantuannya Rp86 juta dan petani jamur sekitar Rp78 juta,” kata Isna. Sekolah tani yang digelar Rabu siang itu juga menjadi bagian dari pendampingan.

Pada sekolah tani kali ini, sebanyak 20 petani Kemalang, Klaten, itu mendapatkan pemaparan materi dan praktik dari Mbah Lasiyo serta penyuluh pertanian lapangan (PPL). Mbah Lasiyo dipilih untuk memberikan materi lantaran keahliannya dalam budi daya tanaman.

Selain itu, Mbah Lasiyo dinilai memiliki kemampuan menjadi motivator bagi petani lainnya. Tak terbatas pada pelatihan itu, Isna menjelaskan sekolah tani akan digelar setiap bulan dengan tema beragam selama pendampingan.

Sementara pendampingan berlangsung selama setahun. “Harapannya selama setahun mereka bisa mandiri dan tahun berikutnya bisa berdampak ke kelompok di kanan-kiri mereka. Kami tidak ingin berhenti di sini,” jelas Isna.

Ketua Kelompok Tani Cabai Unggul Tani, Harman, mengatakan selama ini petani terkendala permodalan. “Pendampingan baru berjalan dua bulan. Tetapi dari program ini kami sudah merasakan manfaatnya terutama dalam permodalan. Harapan kami petani bisa lebih makmur,” ungkap Harman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya