SOLOPOS.COM - Kondisi Underpass Makamhaji, Sukoharjo, tergenang air pada Rabu (3/1/2024) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Underpass Makamhaji tergenang lagi pada Selasa (2/1/2024) tengah malam hingga Rabu (3/1/2024) dini hari. Kondisi tersebut terjadi setelah hampir setahun tak ada banjir di bangunan yang kini telah dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo oleh Kementerian Perhubungan tersebut.

Genangan tersebut baru kali ini terjadi setelah perbaikan pada Februari-Maret 2022 lalu. Selama perbaikan, underpass sempat ditutup selama dua pekan mulai Senin (21/2/2022) hingga Senin (7/3/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Karena baru pertama kali [setelah perbaikan terakhir] terjadi [banjir]. Kami evaluasi perlu penambahan lubang aliran air. Tadi malam pas deras-derasnya hujan, agak menggenang. Kemungkinan penyebabnya aliran air yang akan masuk ke grill lubangnya kecil, sehingga volumenya tidak seimbang,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, kepada Solopos.com, Rabu.

Seusai perbaikan terakhir Pemkab Sukoharjo telah berupaya memperpanjang usia Underpass Makamhaji itu. Hal itu dilakukan dengan pelarangan kendaraan berat di atas 8.500 kilogram yang melintas di jalur underpass demi keselamatan pengendara dan keawetan jalan.

Sementara terkait larangan kendaraan berat di atas 8.500 kilogram dan rekayasa lalu lintas melewati underpass telah dikoordinasikan lintas sektoral dengan Pemerintah Kota Solo, Pemkab Klaten, dan juga Satlantas Polres Sukoharjo.

Namun penertiban itu juga tak berlangsung mulus. Meski telah dilarang, satu bulan pertama sejak pelarangan itu banyak ditemukan pelanggaran hingga adanya truk-truk bermuatan di atas 8.500 kg yang menyangkut maupun menabrak rambu lalu lintas.

Dalam catatan Solopos.com, Underpass Makamhaji mulai dioperasikan sejak 15 April 2013 lalu. Saat itu, Kemenhub belum menyerahkan pengelolaan underpass ke Pemkab Sukoharjo. Penyerahan baru dilakukan setelah perbaikan pada 2022.

Selama belum diserahkan, setiap kali ada kerusakan Pemkab Sukoharjo selalu melapor ke Kemenhub. Bahkan tak jarang pula Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Perhubungan memperbaiki sendiri kerusakan Underpass Makamhaji karena sudah darurat dan membahayakan pengendara.

Proyek tersebut menyimpan banyak keluhan warga sejak pembangunannya. Pengerjaan proyek infrastruktur itu sempat molor dan merugikan warga dari segi ekonomi. Bahkan pada 2013 lalu, Kepala Desa Makamhaji, Zaenuri, mengatakan pelaksana proyek arogan karena tidak menghargai warga. Mereka bahkan tidak melakukan sosialisasi mengenai waktu pengerjaan sampai kapan.

Seusai dioperasikan, nyatanya Underpass itu masih juga bermasalah, yakni kebanjiran saat hujan turun. Warga melakukan aksi protes dengan cara memancing di kawasan Underpass Makamhaji sebagai protes atas proyek yang penuh masalah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya