Soloraya
Rabu, 24 Januari 2024 - 19:12 WIB

Hujan Abu Kembali Guyur Tegalmulyo Klaten akibat Awan Panas Guguran Merapi

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abu tipis menempel pada dedaunan saat terjadi hujan abu tipis akibat aktivitas awan panas guguran dari Gunung Merapi di wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (24/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Hujan abu tipis mengguyur beberapa wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, akibat awan panas guguran yang kembali dimuntahkan Gunung Merapi, Rabu (24/1/2024) sore. Sebelumnya, awan panas guguran, bahkan erupsi Gunung Merapi juga terjadi pada Minggu (21/1/2024) siang.

“Sore ini di beberapa wilayah Tegalmulyo kena hujan abu tipis meskipun tidak sama antara wilayah atas dan bawah. Hanya hujan abu tipis,” kata Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Desa Tegalmulyo, Subur, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Subur menjelaskan hujan abu vulkanik itu tak mempengaruhi aktivitas warga. Warga tetap beraktivitas seperti biasa. “Hujan abu berlangsung sekitar tiga menit hingga lima menit,” kata Subur.

Selain di Desa Tegalmulyo, hujan abu akibat awan panas guguran dari Gunung Merapi itu juga mengguyur wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Hujan abu tipis itu terjadi di wilayah atas desa tersebut seperti di kawasan Deles. “Iya [hujan abu] tetapi tipis. Kondisinya tetap aman,” kata salah satu warga, Sukiman.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menjelaskan hujan abu tipis terjadi di wilayah Desa Tegalmulyo. BPBD masih melakukan asesmen terkait wilayah yang terdampak hujan abu.

Advertisement

Berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Instagram @bpptkg, Rabu, terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu (24/1/2024) pukul 15.56 WIB dengan amplitudo maksimal 51 mm serta durasi 168,28 detik.

Sementara jarak luncur awan panas guguran maksimal 1.800 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng. Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke timur-tenggara. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif