SOLOPOS.COM - Ilustrasi domba digembalakan di perkarangan (Dok/JIBI/Solopos)
Solopos.com, KLATEN – Delapan kambing milik warga Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Klaten, hanyut terbawa arus Sungai Pepe yang debitnya meningkat seiring hujan deras, Sabtu (27/1/2024) sore. Kambing-kambing itu sebelumnya digembalakan pemiliknya di bantaran sungai.
Kepala Desa (Kades) Jemawan, Joko Purnomo, membenarkan adanya kejadian itu. Delapan kambing itu milik Srihardi, warga Dukuh Sabrang, Desa Jemawan. Peristiwa hanyutnya delapan kambing Srihardi itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan dilaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) Jemawan sekitar pukul 16.30 WIB.
“Kambing digembalakan di bantaran sungai kemudian pemiliknya pulang. Tiba-tiba turun hujan. Debit sungai kemudian meningkat [hingga permukaan air terus naik menjangkau bantaran tempat menggembalakan kambing] hingga delapan kambing itu tidak bisa diambil dan terbawa arus sungai,” kata Joko saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.
Joko menjelaskan saat kondisi cuaca normal, aliran air di sungai itu kecil. “Tetapi hari ini tadi hujan sangat deras dan diawali dari wilayah hulu hingga debit sungai meningkat,” kata jelas dia.
Pemdes Jemawan sudah berkoordinasi dengan BPBD terkait peristiwa hanyutnya delapan kambing Srihardi tersebut. “Segera dilakukan koordinasi untuk dilakukan langkah selanjutnya,” kata Joko.
Di sisi lain, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Jatinom sempat membuat air saluran irigasi meluap hingga ke ruas jalan raya di Desa Bonyokan. Air segera surut dan tak lagi menggenangi ruas jalan seiring hujan mulai reda Sabtu sore. “Hujan sekitar satu jam. Airnya segera surut seiring hujan reda,” jelas Kapolsek Jatinom, AKP Nahrowi.
Selain itu, satu pohon di ruas jalan raya antara Jatinom-Karanganom tumbang. Pohon yang sempat melintang di ruas jalan raya sudah dievakuasi warga bersama sukarelawan. Saat ini, arus lalu lintas di ruas jalan raya wilayah Jatinom normal.