SOLOPOS.COM - Pecinta durian menikmati durian Gempolan di lapak milik Andri di Dusun Karang Gandu, Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar pada Senin (25/12/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR Aroma khas buah durian menusuk hidung saat memasuki wilayah Dusun Karang Gandu, Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar.

Teras rumah penduduk yang disulap menjadi lapak durian pun menjadi pemandangan di sana. Durian itu merupakan hasil panen dari kebun warga setempat. Warga intensif melakukan budidaya tanaman durian secara turun temurun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebagian besar petani di Desa Gempolan menanam durian, baik di pekarangan rumah maupun di lahan perkebunan.

Durian Gempolan bahkan telah lama dikenal sebagai salah satu durian terbaik di Jawa Tengah. Durian ini memiliki cita rasa khas, dengan daging buah yang tebal dan lembut, serta rasa manis hingga pahit manis.

Aneka durian lokal setempat terkenal dari mentega, ketan, susu, manis pahit, sukun, dan bawor. Kemudian aneka durian raja seperti musangking, montong, duri hitam, black tone juga menjadi khas di sana.

Di saat memasuki libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, wilayah Desa Gempolan mulai banyak dikunjungi para pencinta durian. Mereka datang dari berbagai daerah yang rela memesan sejak jauh-jauh hari. Keramaian para pengunjung ini tampak di rumah-rumah warga setempat.

Seperti disampaikan warga Karang Bangun, Desa Gempolan, Frusti, mengaku ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah sejak sepekan terakhir. Hampir 1.000 hingga 1.500 durian ludes terjual setiap harinya. Frusti menyulap teras rumahnya menjadi lapak durian.

Pengunjung yang datang bisa menikmati buah durian yang baru dipetik dari kebun. Selain itu juga bisa memilih langsung durian yang akan dimakan. Apabila durian yang dipilih masih mentah dan tidak enak rasanya, bisa langsung ditukar.

“Ini baru awal musim durian. Belum banyak yang panen. Tapi sudah banyak yang datang karena musim liburan,” kata dia ketika dijumpai Espos di rumahnya, Pusat Durian Mas, Andri pada Senin (25/12/2023).

Dia mengatakan puncak musim panen akan terjadi pada Januari hingga Februari nanti. Harga durian saat itu akan murah-semurahnya. Untuk saat ini harga durian masih relatif tinggi dari Rp40.000 hingga Rp100.000 per buah. Untuk raja durian seperti musangking, montong, duri hitam dijual mahal dari Rp100.000 sampai Rp350.000 per kilogram (kg).

“Saya buka dari pagi sampai habis. Kebanyakan yang datang sudah pesan dulu,” katanya.

Dia memiliki sembilan tempat kebun durian. Masing-masing tempat tersebut ada 30 sampai 50 pohon durian.  Sekali panen, satu pohon bisa menghasilkan hingga 500 buah.

Pengunjung asal Blora, Pukuh Ariga T. mengatakan tengah berlibur di Kota Solo kemudian mampir untuk mencari durian di wilayah Gempolan. Durian Gempolan, menurutnya, memiliki cita rasa yang khas dan bervariasi.

“Enak rasanya, manis legit dan di sini bisa memilih langsung,” katanya.

Kades Gempolan Suhardi mengatakan musim durian bukan hanya menjadi berkah buat petani durian, tetapi juga bagi warga desa keseluruhan. Dia mengatakan sebentar lagi desa bakal dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah dengan datangnya musim panen.

Sejumlah acara termasuk bazar juga mulai digelar, beberapa pengunjung pencinta durian juga mulai ramai-ramai datang berburu durian khas Jawa Tengah tersebut.

Adapun buah durian khas Gempolan mulai matang dan siap dipanen, yakni jenis durian ketan, sukun, bawor, montong lokal. Kemudian durian fenomenal di Gempolan adalah durian musangking lokal yang dikenal memiliki daging buah tebal dan rasa khas manis hingga pahit manis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya