SOLOPOS.COM - Pengelola Pasar Ikan Balekambang, Liesmianingsih menunjukkan konsep revitalisasi pasar ikan di Balai Kota Solo, Rabu (21/2/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO–Penjualan ikan mencapai 12 ton sampai 20 ton per malam di Pasar Ikan Balekambang, Solo. Para konsumen merupakan warga Soloraya, Jogja, dan Jawa Timur.
Data itu sesuai catatan Pengelola Pasar Ikan Balekambang, Liesmianingsih. Ada sebanyak 20 pedagang yang menempati 36 lapak di Pasar Ikan Balekambang, Solo.
“Menurut kami imposible pada awalnya. Solo tak punya kolam dan jauh dari pantai. Tapi potensi ikan sangat banyak,” jelas dia ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (21/2/2024) siang.
Menurut dia, berbagai jenis ikan dipasarkan di Pasar Ikan Balekambang, seperti ikan laut, ikan air tawar, dan produk olahan ikan. Pasokan ikan tersebut dikirim dari Jepara, Rembang, Pekalongan, Tulungagung, dan daerah lainnya.
Dia mengatakan Pasar Ikan Balekambang beroperasi pukul 19.00 WIB hingga 24.00 WIB. Produk ikan maupun olahan ikan dijual secara grosir dan eceran.
Pemkot Solo melalui laman resminya menjelaskan Pasar Ikan Balekambang kali pertama diresmikan dan dibuka oleh Wali Kota Solo era Joko Widodo (Jokowi) pada 2012.
Semula Pasar Ikan Balekambang dibangun supaya Kota Solo memiliki tempat khusus pasar ikan yang bisa menjual ikan segar secara lengkap dan dengan harga yang relatif murah.
Selain itu, pasar ikan diharapkan mampu meningkatkan daya beli dan konsumsi ikan bagi masyarakat di Kota Solo. Ikan yang dijual di pasar ini merupakan ikan segar dan berkualitas baik.
Catatan Solopos.com, angka konsumsi ikan (AKI) Kota Solo 28,51 kg per kapita pada 2021 meningkat menjadi 32,61 kg per kapita pada 2022. AKI Kota Solo tergolong rendah.
Sebelumnya, pengelola Pasar Ikan Balekambang mengusulkan revitalisasi dengan konsep pasar ikan modern yang terintegrasi dengan restoran dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di kawasan Taman Balekambang, Solo.
Pengelola menyiapkan sejumlah fasilitas, yakni pasar ikan, area kapal yang merupakan restoran dan MICE, area Solosea yang merupakan ruang edukasi dan rekreasi, sentra pemberdayaan UMKM terkait olahan ikan, akses jalan dari arah Stadion Manahan. Namun rencana revitalisasi masih dalam pembahasan.