SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, menginterogasi Sarmo, Pelaku pembunuhan dua warga Klaten dam Wonogiri, saat jumpa pers di mapolres, Sabtu (9/12/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Terungkapnya kasus pembunuhan dua orang yang terjadi 2021 dan 2022 di Wonogiri berawal dari penangkapan tersangka Sarmo, warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri atas kasus pencurian gergaji.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri, menerangkan awalnya Sarmo ditangkap atas kasus pencurian gergaji mesin di usaha penggergajian di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Sarmo mencuri gergaji mesin pada Senin (13/11/2023) dan ditangkap pada Senin (4/12/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari kasus itu aparat Satreskrim Polres Wonogiri melakukan pengembangan. Sebelumnya Sarmo memang sudah dipantau polisi sejak kasus orang hilang dari Klaten dan Wonogiri mencuat. Setelah diinterogasi, Sarmo akhirnya mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap Sunaryo dan Agung Santoso.

“Kaus ini baru kami ungkap karena baru berhasil menemukan kuburan dan jenazah korban pembunuhan itu,” kata Yahya, dalam jumpa pers di Mapolres, Sabtu (9/12/2023).

Seperti diketahui polisi akhirnya memastikan penemuan dua jenazah yang dikubur di dua lokasi berbeda di Dusun Ciman, pada Kamis (7/12/2023) merupakan korban pembunuhan. Identitas dua jenazah itu yakni Sunaryo, warga Kelurahan Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, yang hilang pada April 2022 dan Agung Santoso, warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, yang hilang pada November 2021 lalu.

Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, mengatakan keduanya dibunuh dengan cara diracun potasium sianida. Racun itu diberikan Sarmo pada minuman keduanya.

Sarmo membunuh kedua korban pada waktu yang berbeda. Tersangka membunuh Agung Santoso pada Rabu (24/11/2021) di gubug ladang jahe di Dusun Ciman. Sarmo dan Agung memiliki hubungan kerja sama usaha penggergajian kayu di Dusun Ciman.

Sarmo membunuh Agung dengan alasan ia terdesak dengan tuntutan korban yang meminta bagi hasil yang besar dari usaha tersebut. Korban diracun di gubug ladang jahe miliknya.

Pelaku mengubur jenazah korban di ladang tersebut. Lokasi ladang itu sekitar 1 kilometer dari permukiman dan berada di tebing yang curam. Jenazah korban dikubur dalam keadaan meringkuk masih menggunakan celana dalam.

Pembunuhan Sunaryo

Kemudian Sarmo membunuh Sunaryo pada Rabu (27/4/2022) setelah tarawih. Hal itu berawal dari Sarmo yang menggadaikan mobil Daihatsu Granmax kepada Sunaryo senilai Rp48 juta. Sunaryo alias Kiyek menagih Sarmo untuk menebus mobil itu karena sudah jatuh tempo.

Pada malam itu Sarmo meminta korban untuk datang menemuinya di rumah dengan mengendarai mobil yang digadai tersebut. Di rumah itu Sarmo memberikan uang tebusan mobil yang digadaikan kepada Sunaryo. Setelah itu, Sunaryo meminta kepada Sarmo untuk mengantarnya pulang ke rumah di Jatipurno.

Sebelum diantar pulang, Sarmo mengajak korban mampir ke angkringan di Kecamatan Girimarto. Di sana, Sarmo memberikan racun potasium sianida pada minuman teh Sunaryo. Tidak berselang lama, Sunaryo mengaku pusing.

Dalam keadaan pusing itu, Sarmo meminta Sunaryo untuk masuk mobil dan diajak untuk jalan-jalan di sekitar Kecamatan Girimarto. Di mobil itu, kondisi Sunaryo semakin lemas dan kejang hingga meninggal dunia pada pukul 23.00 WIB. Saat itu Sunaryo masih mengenakan pakaian koko dan bersarung.

Sarmo kemudian mengubur jenazah korban tepat di bawah tempat tidurnya di usaha penggergajian di Dusun Ciman. Jenazah Sunaryo dikubur tidak menggunakan tanah melainkan serbuk kayu bekas penggergajian.

Kasus ini sempat ramai jadi bahasan di media sosial X (sebelumnya Twitter). Berawal dari cuitan akun @ridwanhr di aplikasi X pada Kamis (7/12/2023) malam yang menyebut soal orang hilang dua tahun yang akhirnya ditemukan.

Barusan di desa sebelah ada orang hilang 2 tahun akhirnya ketemu. Ternyata dibunuh sama dukun pengganda uang di wonogiri, dikubur dibawah mesin kayu bersama 5 korban lainnya,” tulis pemilik akun tersebut.

Kemudian akun @budioktariawan membalas dengan mencantumkan thread dari akun @JUSTICE4SUNARYO. “Salah satu korbannya pak gub. 1 kelurahan sama saya,” tulisnya.

Thread dari akun @JUSTICE4SUNARYO berisi cerita kronologi hilangnya Sunaryo, warga Jatipurno, Wonogiri, pada 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya