SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang hilang. (Dok Solopos)

Solopos.com, WONOGIRIPembongkaran kuburan dan penangkapan seorang warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, SM, pada Kamis (7/12/2023) diduga berkaitan dengan hilangnya seorang warga Jatipurno, Wonogiri, bernama Sunaryo.

Sunaryo hilang secara misterius pada April 2022 lalu setelah bertemu dengan SM di Semagar. Kasus ini sempat heboh dan viral pada Juni 2022 lalu. Akun X (sebelumnya Twitter) @WargaKeduang menjadi salah satu yang memviralkan kasus hilangnya Sunaryo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut thread yang diunggah di akun X tersebut, Sunaryo hilang sejak Rabu, 27 April 2022. Malam itu setelah Salat Tarawih, Sunaryo pamit kepada istrinya untuk mengantar mobil gadai ke tempat temannya (dalam thread itu disebut berinisial S) di Girimarto.

Hingga Kamis, 28 April 2022, pagi, istrinya mulai cemas karena Sunaryo belum pulang. Sang istri mencoba menghubungi nomor telepon pria Jatipurno, Wonogiri, yang hilang itu, namun balasan yang didapat melalui nomor WA suaminya adalah permintaan uang Rp4 juta.

Permintaan itu tidak diindahkan. Istri Sunaryo kemudian bercerita kepada adiknya (HT) yang kemudian membantu menghubungi teman-teman Sunaryo, namun tidak ada yang tahu keberadaan pria 40 tahunan tersebut.

Lalu, karena Sunaryo malam itu pamit hendak ke rumah S di Girimarto, HT pergi ke Girimarto untuk menemui S. HT bertemu dengan S dan seorang temannya yang juga mengenal Sunaryo berinisial AP di penggergajian kayu milik S. Namun AP mengaku tidak tahu keberadaan Sunaryo.

Sementara S mengatakan setelah menerima pembayaran uang gadai mobil, Sunaryo diantar pulang tapi minta diturunkan di Pasar Jatipurno. Untuk membuktikan kesaksian S, sepulang dari Girimarto, HT mampir ke Pasar Jatipurno. Di pasar itu pun HT tidak memperoleh informasi mengenai keberadaan kakaknya.

SM Pernah Ditangkap

Singkat cerita, HT kemudian melaporkan kasus hilangnya pria itu ke Polsek Jatipurno kemudian ke Satreskrim Polres Wonogiri pada 29 April 2022. Pada 30 April 2022, HT menerima pesan dari nomor ponsel Sunaryo berisi permintaan uang tebusan Rp40 juta disertai ancaman terhadap keselamatan Sunaryo dan keluarganya.

Pada 5 Mei 2022, S ditangkap Polsek Jatipurno namun karena kurangnya bukti ia dibebaskan dalam waktu 1 x 24 jam. Pada 21 Mei 2022, keluarga Sunaryo ingin kasus itu dilimpahkan ke bagian kriminalitas tapi polisi mencegah dengan alasan kasus itu tinggal menunggu hasil pemeriksaan forensik.

Sambil menunggu pemeriksaan di kepolisian, keluarga terus berupaya mencari keberadaan Sunaryo dengan menyisir hutan dan mencari petunjuk kepada orang-orang yang pernah berhubungan dengan terduga pelaku.

HT, saat dihubungi Solopos.com, pada 29 April 2022 menyampaikan Sunaryo pergi dari rumah mengenakan baju koko putih lengan panjang dan bersarung hitam, dengan kopiah putih di kepalanya.

Pria asal Jatipurno, Wonogiri, yang hilang itu pergi ke rumah S, warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, bermaksud mengantar mobil Gran Max milik S yang digadainya. Setelah mengantar mobil, S kabarnya mengantar Sunaryo sampai ke Pasar Jatipurno.

Sesampainya di pasar, S meninggalkan Sunaryo dan kembali ke rumahnya di Dusun Ciman. “Kakak saya [Sunaryo] kan membawa mobil, logikanya dia sudah membawa uang hasil gadainya sampai ke rumah. Tapi kenapa setelah membawa uang itu kata si pemilik mobil [S] diantar sampai Pasar Jatipurno. Padahal rumah Sunaryo jaraknya hanya lima menit sudah sampai,” imbuhnya.

Dalam proses gadai itu, HT menyebut ada keterlibatan perantara yakni salah seorang perangkat Desa Semagar. Sosok perantara tersebut memiliki hubungan pertemanan lama dengan Sunaryo.

Permintaan Tebusan

“Menggadainya antarpribadi dan ada perantaranya. Sunaryo juga bukan hanya sekali, tapi sudah biasa menggadai secara bertahap. Terakhir yang saya tahu, untuk menggadai mobil Gran Max itu uang yang harusnya didapat Sunaryo sekitar Rp40 juta,” ungkapnya.

Namun, pria Jatipurno, Wonogiri, itu seolah hilang tanpa jejak. Hingga keesokan harinya, sang istri yang berinisial SP, mendapat pesan singkat yang isinya meminta kiriman uang senilai Rp4 juta. Pesan itu diketahui berasal dari nomor ponsel Sunaryo.

Nomor ponsel yang sama milik Sunaryo yang mengirim pesan kepada adik ipar SP berinisial AR. Isinya mengenai posisi terakhir Sunaryo di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Kini, lebih dari 1,5 tahun kemudian, S atau SM, yang diketahui sebagai orang yang menggadaikan mobil kepada Sunaryo dan orang terakhir yang ditemui Sunaryo, sudah ditangkap polisi.

SM ditangkap pada Kamis (7/12/2023) dan pada hari yang sama, polisi membongkar dua kuburan serta mengangkat dua mayat yang sudah jadi kerangka.

Satu kuburan dibongkar di lokasi bekas penggergajian kayu milik SM dan satu kuburan lainnya berada di ladang tengah hutan yang pernah disewa SM untuk tanam jahe. Lokasi ladang itu terpencil. Permukiman terdekat berjarak kurang lebih satu kilometer.

Dugaan soal sosok jenazah dalam kuburan itu langsung mengarah pada Sunaryo yang hilang pada 2022 lalu. Sedangkan satu jenazah lainnya diduga warga Klaten yang juga dilaporkan hilang setelah bertemu dengan SM di Girimarto. Keduanya diduga dihabisi oleh SM.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya