SOLOPOS.COM - Foto Serlina semasa hidup. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sederet fakta-fakta terungkap terkait penemuan penemuan mayat perempuan muda bernama Serlina, 22, pada Minggu (14/4/2024) pagi. Perempuan asal Kabupaten Karanganyar itu ditemukan meninggal terbungkus plastik di parit pinggir jalan Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.

Kematian perempuan yang sehari-hari bekerja di toko busana muslim di Sukoharjo terjadi secara tidak wajar. Berikut enam fakta terkait penemuan mayat Serlina setelah dilaporkan menghilang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ditemukan Terbungkus Plastik di Parit Pinggir Jalan

Korban ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang tengah jalan-jalan pagi. Korban dalam kondisi mengenaskan dengan tubuh yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat. Sebelumnya, warga tersebut mencium bau busuk dari parit dan curiga bahwa itu adalah bangkai.

Kecurigaan warga makin menjadi saat mendekati plastik tersebut. Saat dibuka, ternyata adalah mayat perempuan yang sudah membusuk. Berdasarkan informasi dari masyarakat, ciri-ciri mayat perempuan itu memakai celana hitam dan sweater.

Bukan Warga Polokarto

Serlina merupakan warga Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar yang berusia 22 tahun. Ia diketahui anak bungsu dari dua bersaudara bekerja sebagai karyawan toko busana muslim di Sukoharjo.

Hilang Sebelum Lebaran

Serlina keluar dari rumah sejak Selasa (9/4/2024) pagi dan berpamitan kepada orang tuanya untuk bekerja. Namun keesokan harinya setelah menunaikan Salat Idulfitri, ia tak kunjung pulang. Hingga akhirnya pihak keluarga melaporkan sebagai orang hilang di Polsek Jumapolo pada Sabtu (13/4/2024).

Sempat Balas Chat dengan Kalimat Aneh

Kepala Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Sukirdi, mengatakan pihak keluarga berulang kali menghubungi korban melalui chat Whatsapp (WA), namun tidak ada jawaban hingga tiga hari berlalu.

“Tiga hari setelah hilang, Serlina membalas chat WA dari orang tuanya. Namun, balasan chat-nya aneh dan janggal karena menggunakan bahasa Jawa krama. Kata-katanya, ‘inggih sekedap niki ajeng mantuk’. Serlina tidak pernah menggunakan bahasa Jawa krama saat berkomunikasi dengan orang tuanya. Selalu pakai bahasa ngoko,” ujar Sukirdi.

TKP Penemuan Relatif Ramai

Menurut Kepala Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Darmanto, kondisi jalan di sekitar lokasi penemuan mayat relatif ramai. Banyak pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. Bahkan saat lebaran jalan itu dilewati pemudik.

Jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Polokarto dengan Kabupaten Karanganyar. Namun karena tertutupi plastik, warga sekitar tidak menyadari keberadaan mayat korban.

Harta Korban Raib

Pada saat ditemukan, barang berharga milik Serlina tidak ditemukan. Selain sepeda motor yang biasa ia gunakan untuk bekerja, Serlina juga membawa ponsel, dompet, uang gajian Maret, dan tunjangan hari raya (THR) yang baru saja dibayarkan pemilik toko busana muslim tempat ia bekerja. Barang-barang itu hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya