SOLOPOS.COM - Gambar desain revitalisasi alun-alun utara yang akan mengembalikan fungsi alun-alun tanpa pagar dan menggunakan pasir pantai selatan. Ada perbedaan alun-alun utara dan selatan Keraton Solo, (Istimewa/Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO–Tata kelola kawasan Keraton Solo tak lepas dari perbedaan Alun-alun Utara dan Selatan Keraton. Hal ini karena alun-alun menjadi tempat bertemunya raja dengan warga dan menjadi tempat interaksi warga saat ini.

Namun, ada perbedaan Alun-alun Utara dan Selatan Keraton Solo dari segi fungsi maupun kegiatan di kedua alun-alun itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mengutip laman Surakarta.go.id, Rabu (13/9/2023), menyebutkan Keraton Solo memiliki budaya yang kental dan tradisi yang kuat dan masih terjaga hingga sekarang ini.

Keraton yang didirikan oleh Pakubuwono II pada 1744 ini masih bersaudara dengan Keraton Kesultanan yang ada di Yogyakarta. Bahkan bangunan dan budaya nya pun juga hampir-hampir mirip.

Keduanya sama-sama memiliki dua buah alun-alun yang berada di dekat istana keraton. Alun-alun tersebut juga mempunyai nama yang sama, yaitu alun-alun lor dan alun-alun kidul.

Beda Alun-alun utara dan selatan Keraton Solo ini terletak pada lokasi dan peruntukan hingga saat ini. Alun-alun utara Keraton Solo merupakan kawasan paling depan dari wilayah utara Keraton Solo.

Lokasi ini paling dekat pusat pemerintahan saat ini dan central bussiness Kota Solo, seperti Pasar Klewer, Pasar Cinderamata, dan sebagainya.

Beda alun-alun utara dan selatan Keraton Solo, yakni alun-alun dijadikan sebagai pintu masuk ke keraton melalui pintu sebelah utara. Terdapat sebuah gapura pada sebelah utara alun-alun. Gapura tersebut bernama Gapura Gladag.

Pada zaman dulu di alun-alun lor terdapat beberapa bangunan dengan berbagai fungsinya masing-masing. Sebelah barat, terdapat pakapalan yang digunakan sebagai tempat menambatkan kuda para abdi dalem dari berbagai daerah yang akan menghadap raja.

Sebelah tenggara, berdiri bangsal patalon sebagai tempat gamelan setu yang dibunyikan untuk mengiringi latihan prajurit keraton. Pada bagian tengah terdapat terdapat dua pohon beringin yang dikurung didalam pagar.

Sebelah barat terdapat Masjid Agung yang dijadikan tempat sebagai pusat agama Islam. Sebelah barat daya dan timur laut terdapat pintu gerbang Slompretan dan Batangan.

Beda alun-alun utara dan selatan Keraton lain yakni di alun-alun selatan dijadikan sebagai pintu masuk ke keraton melalui pintu sebelah selatan.

Pada alun-alun terdapat benteng yang mengelilinginya yang disebut sebagai Gapura Gadhing. Sama halnya dengan alun-alun utara, di alun-alun selatan juga terdapat dua buah pohon beringin kembar yang terletak tepat di tengah-tengah alun-alun.

Selain itu di alun-alun selatan terdapat tempat untuk merawat kebo bule Kyai Slamet yang biasa dikirab pada acara Gerebek Satu Suro. Beda alun-alun utara dan selatan Keraton Solo, yakni di alun-alun selatan terdapat 2 buah kereta yang diletakkan disebelah kanan dan kiri pintu sebelum masuk ke area keraton.

Beda alun-alun utara dan selatan Keraton Solo ini masih eksis, meski dalam waktu dekat akan direvitalisasi pemerintah. Hal ini karena alun-alun utara dan selatan merupakan warisan yang patut dijaga dan dilestarikan keberadaannya hingga sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya