Soloraya
Selasa, 27 Februari 2024 - 13:59 WIB

Inovasi Karya RSUD Gemolong Bawa Sragen Raih Top 10 KIPP Jateng

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gedung RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen, yang baru terlihat besar yang terletak di sebelah selatan Pasar Gemolong, Sragen, Kamis (30/12/2021). (Istimewa/RSUD Gemolong)

Solopos.com, SRAGEN — Aplikasi Artificial Intelligence Support for Hospital Acceleration (AISHA) yang diinisiasi oleh RSUD dr. Soeratno Gemolong, Sragen diakui oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu karya inovatif. Aplikasi ini dinilai terbukti dapat meningkatkan pelayanan publik.

Berkat AISHA pula Pemkab Sragen kembali meraih Penghargaan Top 10 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Jawa Tengah 2023. Kali terakhir penghargaan yang sama diraih Pemkab Sragen pada 2020 lalu melalui inovasi Sedino Mesti Dadi (Semedi) buatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, tapi Top 20.

Advertisement

“Alhamdullilah, setelah tiga tahun berselang mengikuti KIPP Jateng, akhirnya pertama kalinya kami berhasil masuk Top 10 Inovasi KIPP. AISHA terbukti dan diakui manfaatnya untuk meningkatkan pelayanan publik,” terang Direktur RSUD Gemolong, Kinik Darsono, dalam situs resmi Pemkab Sragen yang dikutip Solopos.com, Selasa (27/2/2024).

Dokter yang memiliki keahlian dalam dunia pemrograman itu menjelaskan dengan penggunaan teknologi yang tepat akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas. Penggunaan teknologi menjadi keniscayaan untuk membuat layanan publik menjadi lebih mudah, murah, cepat, dan tepat.

AISHA yang mengusung kecerdasan buatan dalam pelayanan ini, bisa diadopsi dan direplikasi di layanan publik apapun, tidak terbatas di Rumah Sakit ataupun Puskesmas melainkan juga di layanan publik yang lain.

Advertisement

“AISHA ini dibuat bersifat generik yang bisa diterapkan diberbagai layanan publik yang berbeda-beda. AISHA sudah direplikasi di beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas di Jawa Tengah,” sambung Kinik.

Bagi RSUD Gemolong, penggunaan AISHA berhasil menyelesaikan sejumlah persoalan di antaranya tak ada lagi antrean pasien di loket pendaftaran. Pasalnya pasien kini bisa mendaftar secara daring. Begitu pula aduan masyarakat bisa tertangani lebih cepat. Belum lagi tagihan listrik RS yang lebih hemat karena pemanfaatan Internet of Things (IoT), pemanfaatan chat bot dalam persiapan akreditasi RS.

“Prinsip kami mengatasi kendala yang dihadapi yaitu berinovasi meski kecil tapi berdampak besar dengan memanfaatkan teknologi bisa meningkatkan kinerja serta meningkatkan pendapatan rumah sakit yang sangat signifikan,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, Penghargaan Top 10 KIPP Jateng Tahun 2023 diserahkan oleh Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno kepada Wakil Bupati Sragen Suroto pada Selasa (27/2/2024) di Gedung Gradika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jateng di Semarang. Kinik turut mendapingi Wabup.

KIPP Jateng rutin tahunan oleh Biro Organisasi Jawa Tengah untuk menjaring inovasi terbaik. Proses seleksi KIPP Jateng 2023 telah dimulai sejak Oktober 2023. Sebanyak 209 inovasi lolos administrasi yang terdiri dari 55 inovasi OPD Provinsi dan 154 inovasi Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif