SOLOPOS.COM - Burung hantu (Tyto alba) sebelum dilepasliarkan sebagai predator alami hama tikus di Demak, Jateng, Kamis (25/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, membeli 18 ekor burung hantu jenis tyto alba senilai Rp39 juta sebagai upaya memberantas hama tikus yang merajalela di sawah setempat secara alami.

“Populasi tikus di Celep masih merajalela. Dampaknya harga sawah yang biasanya dilelang setiap musim atau mangsan menjadi anjlok 50%. Bahkan lelang tanah kas desa di Celep sampai tidak laku. Banyak petani yang ganti haluan. Semula mereka berani sewa lahan sekarang dengan tikus yang merajalela mereka memilih jadi buruh bangunan,” ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Celep, Kedawung, Sumadi, kepada Solopos.com, Jumat (17/12/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menyampaikan pengadaan burung hantu tyto alba untuk membasmi tikus akhirnya terwujud. Belasan burung hantu tersebut kemudian dibuatkan rumah burung hantu (rubuha) permanen berbahan seng dan besi yang dipasang di areal persawahan di wilayah Desa Celep, Kamis (16/12/2021) lalu.

Baca juga: Mantab, Desa Celep Sragen Beli 18 Ekor Tyto Alba untuk Basmi Hama Tikus

Pelestarian burung hantu sebagai organisme pengendali hama tikus bukan hal baru di Tanah Air. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, dalam webinar bareng Propaktani bertema Pemanfaatan Burung Hantu untuk Pengendalian Hama Tikus pada tanggal 18 Agustus 2021 lalu mengarahkan agar pemanfaatan burung hantu sebagai pengendali tikus dapat disebarluaskan di berbagai daerah.

“Di beberapa lokasi kegiatan ini sudah berjalan dengan baik tetapi ada banyak juga lokasi yang belum kenal ini [burung hantu], belum mengerti tentang manfaat burung hantu Tyto alba. Saya harap agar pengendalian yang ramah lingkungan ini dapat disebarluaskan sehingga lebih masif,” tuturnya dikutip dari laman tanamanpangan.pertanian.go.id, Sabtu (18/12/2021).

Lokasi Endemis Tikus

Sementara itu, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, M. Takdir Mulyadi, dalam paparannya menyatakan pemanfaatan burung hantu sebagai musuh alami tikus sesuai dengan prinsip Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). Dari hasil penelitian dan pengalaman petani, lanjut dia, pemanfaatan burung hantu Tyto alba dinilai efektif dalam menurunkan populasi tikus sawah dan berpotensi untuk dikembangkan di berbagai daerah terutama di lokasi endemis tikus.

Baca juga: Inilah 6 Kekuatan Super Burung Hantu yang Dilindungi 12 Desa di Klaten

Dalam semalam predator ini mampu membunuh sampai 9 ekor tikus dan 99% makanannya adalah tikus sehingga potensinya sangat tinggi dalam mengendalikan tikus sawah. “Terkait dengan program pemanfaatan burung hantu dalam pengendalian tikus di lahan tanaman pangan, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terus mendukung dengan mengalokasikan kegiatan bantuan pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha) sejak tahun 2019 dan penangkaran/karantina burung hantu pada tahun 2020,” jelasnya.

Mengutip tulisan di tabloidsinartani.com, dalam semalam saja, satu ekor burung Tyto Alba bisa memangsa 3-5 ekor tikus, dan setiap harinya jika dirata-rata mencapai 10 ekor tikus yang dapat dibunuh. Kemampuan jelajahnya tergolong cukup jauh, dengan kawasan berburu mencapai 12 km. Tyto alba Memiliki jarak pendengaran 500 m untuk menangkap mangsanya. Sepasang burung hantu putih ini mampu melindungi sekitar 25 hektare tanaman padi.

Sebagai informasi, burung hantu tyto alba yang juga dikenal sebagai serak jawa atau manuk koreak (Jawa Barat) merupakan spesies burung berukuran besar (34 cm), mudah dikenali sebagai burung hantu putih. Wajah tyto alba, dikutip dari wikipedia.org, berbentuk jantung, warna putih dengan tepi coklat. Mata menghadap ke depan, merupakan ciri yang mudah dikenali.

Baca juga: Cegah Jebakan Tikus, Sragen Alihkan Asa ke Tyto Alba

Selain itu, tyto alba memiliki bulu lembut, berwarna tersamar, bagian atas berwarna kelabu terang dengan sejumlah garis gelap dan bercak pucat tersebar pada bulu. Ada tanda mengkilat pada sayap dan punggung. Kepala burung ini besar, kekar dan membulat. Iris mata berwana hitam sedangkan aruh tajam, menghadap ke bawah, warna keputihan. Kaki warna putih kekuningan sampai kecoklatan. Jantan-betina hampir sama dalam ukuran dan warna meski betina sering kali lebih besar 25%. Betina dan hewan muda umumnya punya bercak lebih rapat.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

TKPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo Gelar Sidang Pleno I

TKPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo Gelar Sidang Pleno I
author
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 19:08 WIB
share
SOLOPOS.COM - TKPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo menggelar acara Sidang Pleno I pada Selasa (30/4/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai (WS) Bengawan Solo menggelar acara Sidang Pleno I TKPSDA WS Bengawan Solo di HARRIS Hotel & Convention Solo, Jl. Slamet Riyadi No.464, Purwosari, Laweyan, Surakarta, Selasa (30/4/2024).

Pada 2024 ini TKPSDA WS Bengawan Solo akan melaksanakan Sidang Pleno sebanyak empat kali dan kali ini telah terlaksana Sidang Pleno 1 TKPSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo Periode 2024–2029. Sidang dibuka oleh Kuntarti Sri Rejeki mewakili Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur selaku Ketua TKPSDA, selanjutnya dipimpin oleh SR Eko Yunianto (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah) selaku Ketua Harian TKPSDA WS Bengawan Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sidang kali ini membahas dua materi yaitu Tugas dan Fungsi TKPSDA WS yang disampaikan oleh Nur Widayati (Sub. Koordinator Kelembagaan I, Subdit. Perencanaan Teknis dan Kelembagaan, Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan) . Materi kedua yaitu Tata Cara Perizinan Berusaha dan Persetujuan Penggunaan Sumber Daya Air yang disampaikan oleh Khamdanah (Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Muda, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

Koran Solopos

Hadir pula memberikan sambutannya, Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama yang menyampaikan bahwa BBWS Bengawan Solo (BBWSBS) sebagai water manager tidak dapat bekerja sendiri, sehingga perlu adanya kerja sama dan sinergitas seluruh unsur, baik pemerintah maupun nonpemerintah agar pengelolaan sumber daya air dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan, serta tidak menimbulkan konflik di dalam pemanfaatannya.

Maryadi Utama juga berharap TKPSDA ini dapat memberikan pertimbangan/ rekomendasi terhadap lima aspek pengelolaan SDA yang meliputi aspek konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, sistem informasi sumber daya air, dan peran serta masyarakat dan badan usaha.

Kepala Sekretariat TKPSDA WS Bengawan Solo, Sri Wahyu Kusumastuti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekretariat memfasilitasi pelaksanaan rangkaian Masa Sidang I TKPSDA WS Bengawan Solo tahun 2024, termasuk Sidang Komisi 1,2, 3 yang telah dilaksanakan pada Senin (29/4/2024). Rangkaian Masa Sidang I kali ini menghasilkan rekomendasi mengenai Rehabilitasi Lahan di Area Green Belt Bendungan Serbaguna Wonogiri, Laju Kerusakan Hutan dan Lahan di Luar Kawasan di WS Bengawan Solo, Revitalisasi Waduk Dawuhan di Kabupaten Madiun, Rencana Pengelolaan Bendungan Cengklik, Perizinan Sumur Bor Eksisting di Wilayah Kewenangan Pusat, Evaluasi Musim Tahun 2023/2024 dan Antisipasi Musim Kemarau Tahun 2024, SIH3 Wilayah Sungai Bengawan Solo dan Pembentukan Pansus SIH3 dan RAAT Periode 2024-2029. Sekretariat TKPSDA WS Bengawan Solo akan segera menyampaikan rekomendasi hasil Sidang Pleno I kepada pimpinan daerah dan instansi terkait.

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

May Day, Ini Curhatan Pengemudi Ojek Online Elektrik Solo

May Day, Ini Curhatan Pengemudi Ojek Online Elektrik Solo
author
Ahmad Mufid Aryono Rabu, 1 Mei 2024 - 19:03 WIB
share
SOLOPOS.COM - Beberapa pengemudi ojek online (ojol) sedang mengantre pesanan makanan di salah satu warung di Kampung Gulon, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (1/5/2024). (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO – Di Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5/2024), pengemudi ojek online (ojol) Grab Electric, berharap kenaikan upah dari ongkos kirim (ongkir) bisa mereka dapatkan.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Grab Electrik Solo, Reno Kurniawan, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/5/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Harapan kita para para ojol di tanah air ini ingin hidupnya disejahterakan dan kita pun ingin ongkir kita bisa sepadan dengan ojol di Malaysia dan Vietnam,” kata dia.

Menurut Reno, perihal ongkir merupakan momok bagi pengemudi ojol. Ia kemudian menyimulasikan perbandingan ongkir yang mereka dapat dengan rekan mereka di negara tetangga. Menurut dia, untuk jarak terdekat 0 hingga 2 kilometer, Reno dan teman-temannya terima sekitar Rp7.000.

Koran Solopos

“Sementara di Malaysia, jarak terdekat 0 hingga 1 kilometer mencapai sekitar Rp40.000. Perbedaannya sangat jauh dan yang paling rendah di Indonesia,” kata Reno.

Reno juga menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya telah mencoba mengajukan permohonan kenaikan upah dari ongkir itu ke berbagai pihak. Namun, belum mendapat tanggapan.

“Terakhir demontrasi di Kantor DPRD, kalau tidak salah 11 September 2023, lalu,” kata dia.

Emagazine Solopos

Sementara itu, saat Solopos.com mencoba menyimulasikan ongkir melalui laman grab.com, yang diakses pada Rabu (1/5/2024), mendapati bahwa ongkir GrabBike untuk jarak sekitar 2,2 kilometer senilai Rp9.600 hingga Rp13.200.

Hal yang agak berbeda disampaikan oleh salah satu perempuan pengemudi Grab Elektrik, Grace Diyah. Ia menyampaikan terkait biaya sewa motor listrik yang dipakainya.

Grace menjelaskan bahwa biaya sewa per harinya mencapai Rp50.000. Dan itu dirasanya cukup memberatkan karena untuk menutup biaya tersebut harus dengan tujuh pesanan dengan biaya ongkir sekitar Rp7.000.

Interaktif Solopos

“Memang biaya perawatan ditanggung Grab kecuali kalau ban bocor. Tapi kalau dihitung dengan konvensional dengan bensin per hari Rp20.000 misalnya, sementara biaya sewa Rp50.000, ada perbedaan Rp30.000 sendiri,” jelas Grace saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/4/2024).

Selain itu, menurut Grace juga harus dikenai biaya tambahan jika harus isi ulang baterai di selter. Per baterai dikenakan biaya senilai Rp5.000. Sementara, untuk ketahanan satu baterai dengan keadaan baik dan terisi penuh lebih-kurang 60 kilometer perjalanan. Karena itu, ia berharap harga sewa menurun menjadi Rp40.000.

“Apalagi kalau musim libur mahasiswa atau keadaan lain yang membuat orderan sepi itu kan untuk dapat Rp50.000 lumayan susah,” kata dia.



Saat ditanya perihal ongkir, Grace menanggapi dengan sedikit pesimis. Menurut dia tidak bisa dilakukan perbandingan baik oleh aplikasi lain ataupun negara lainnya, karena jika ongkir dinaikkan, hal yang ditakutkan pelanggan akan beralih menggunakan ojol dengan aplikasi lainnya.

“Jadi sama aja. Kalau ongkir naik tapi gak ada pelanggan juga susah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Perumahan Dekat Stasiun di Klaten Disebut Tumbuh, Ini Daftar Lokasinya

Perumahan Dekat Stasiun di Klaten Disebut Tumbuh, Ini Daftar Lokasinya
author
Anik Sulistyawati Rabu, 1 Mei 2024 - 18:47 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Adanya commuter line atau kereta rel listrik (KRL) Jogja-Solo dinilai mendorong tumbuhnya sektor properti di Kabupaten Klaten, tepatnya di kawasan stasiun yang dilintasi KRL Jogja-Solo.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, Oma Nuryanto menyebut sektor perumahan baik komersial dan susbidi mulai berkembang di wilayah Stasiun Gawok, Stasiun Delanggu, dan Stasiun Klaten. ”

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Iya mulai berkembang, kalau per patok itu harga tanah hampir Rp2 miliar, dan di Klaten masih mendukung untuk rumah subsidi,” terang Oma saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (30/4/2024).

Vice President Corporate Secretary PT KCI, Anne Purba mencatat animo yang besar pengguna KRL Jogja-Solo di wilayah Klaten. Di Stasiun Delanggu tercatat sirkulasi penumpang rata-rata 1.200 orang per hari dan di Stasiun Klaten mencapai 4.000 orang per hari.

Koran Solopos

Hal ini dia ungkapkan dalam Webinar Sapa BUMN bertajuk Lebaran, saatnya Liburan yang digelar Solopos Media Group dan disiarkan di Youtube Espos Live, Selasa (16/4/2024).

Menurutnya dengan mobilitas masyarakat yang besar dan didukung akses transportasi umum yang mudah, menurut Anne, ini bisa memicu potensi wisata, perumahan, dan industri rumah tangga di wilayah sekitar.

Berikut Solopos.com merangkun lokasi perumahan di kawasan Klaten dilansir dari laman sikumbang.tapera.go.id, pada Rabu (1/5/2024);

Kanaya Park View

Perumahan di Sabrang, Delanggu, Klaten yang menyediakan 12 unit komersial. Ada tipe 60 dengan luas bangunan 60 meter persegi dan luas lahan 106 meter persegi dibanderol dengan harga Rp400 juta. Kanaya Park View juga menyediakan tipe 40 C dengan luas bangunan 40 meter persegi dan luas lahan 84 meter persegi dengan harga Rp160 juta.

Griya Delanggu Asri

Emagazine Solopos

Perumahan di Sibrit, Delanggu, Klaten yang menyediakan delapan unit subsidi. Ada tipe 46/60 dengan luas bangunan 34 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Citra Pedan Asri I

Perumahan di Kaligawe, Pedan, Klaten yang menyediakan 12 unit subsidi. Ada tipe 30 ASRI (subsidi) dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta. Citra Pedan Asri I juga menyediakan tipe 30 CITRA (komersil) dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60,45 meter persegi dengan harga Rp170 juta.

Griya Pandeyan Kencana 2 Tahap 2

Perumahan di Pandeyan, Jatinom, Klaten yang menyediakan 21 unit subsidi. Ada tipe subsidi dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta. Griya Pandeyan Kencana 2 Tahap 2 juga menyediakan tipe subsidi 2023 dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dengan harga Rp162 juta.

Griya Amanah Delanggu

Perumahan di Mrisen, Juwiring, Klaten yang menyediakan 11 unit subsidi. Ada tipe T30 subsidi dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Interaktif Solopos

Griya Amanah Bonyokan

Perumahan di Bonyokan, Jatinom, Klaten yang menyediakan 5 unit subsidi. Ada tipe 27 subsidi dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Griya Amanah Krakitan

Perumahan di Krakitan, Bayat, Klaten yang menyediakan 4 unit subsidi. Ada tipe 27 (subsidi) dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Griya Pandeyan Kencana

Perumahan di Pandeyan, Jatinom, Klaten yang menyediakan 4 unit subsidi. Ada tipe 27/60 (subsidi) dengan luas bangunan 27 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi dibanderol dengan harga Rp150,5 juta.

Nayara Citra



Perumahan di Tempursari, Ngawen, Klaten yang menyediakan 38 unit subsidi. Ada tipe A (komersil) dengan luas bangunan 50 meter persegi dan luas lahan 84 meter persegi dibanderol dengan harga Rp356,5 juta. Ada juga tipe B (komersil) dengan luas bangunan 38 meter persegi dan luas lahan 72 meter persegi dibanderol dengan harga Rp239 juta.

Ambara Citra

Perumahan di Kokosan, Prambanan, Klaten yang menyediakan 46 unit subsidi. Ada tipe A (komersil) dengan luas bangunan 62 meter persegi dan luas lahan 112 meter persegi dibanderol dengan harga Rp603 juta. Ada juga tipe B (komersil) dengan luas bangunan 50 meter persegi dan luas lahan 98 meter persegi dibanderol dengan harga Rp468,5 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories