SOLOPOS.COM - Pemerintah Desa Wonotolo dan Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, mendatangkan ekskavator untuk membongkar jembatan yang menjadi penyebab banjir dan hanyutnya tanah pekarangan milik warga 15 meter x 60 meter, Sabtu (9/3/2024). (Istimewa/Mukhlisin)

Solopos.com, SRAGEN — Jembatan penghubung Dukuh Getas, Desa Wonotolo dan Dukuh Pulihan, Desa Bumiaji di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, dibongkar pada Sabtu (9/3/2024). Jembatan sepanjang 20 meter dan lebar 1,5 meter buatan 1975 itu selama ini dianggap sebagai biang kerok banjir di dua dukuh tersebut.

Terkirini, banjir terjadi pada Jumat (8/3/2024) mengakibatkan jalan menuju jembatan putus dan tanah pekarangan milik warga di Dukuh Getas hanyut terbawa arus Sungai Kenatan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Desa Wonotolo, Muhklisin, mengungkapkan pekarangan yang hanyut milik Mbah Seman, 72, yang rumahnya di dekat sungai. Sebelumnya, jarak rumah Mbah Sleman dengan bibir sungai masih lebih dari 8 meter.

“Akibat banjir semalam, jarak rumah dengan sungai tinggal setengah meter. Sekarang pekarangan yang hanyut terbawa arus sungai lebarnya 8 meter dan panjang sampai 40 meter. Bahkan jalan di depan pekarangan Mbah Seman juga putus sedalam hampir 1 meter. Persoalan banjir dan pekarangan yang hanyut itu karena jembatan Getas-Pulihan tersumbat barongan bambu sejak banjir pekan lalu,” ujar dia.

Dia menyatakan banjir luapan sungai itu disebabkan jembatan tersumbat sehingga arus sungai beralih menghantam pekarangan dan jalan di Getas. Muhklisin langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Bumiaji untuk mencari solusi terbaik.

“Solusinya jembatan itu dibongkar. Makanya Sabtu ini, kami mendatangkan alat berat untuk bongkar jembatan itu secara permanen. Jembatan ini merupakan jembatan lama dan sudah rusak. Daripada menganggku maka jembatan dibongkar,” jelasnya.

Jembatan dibongkar ekskavator yang disewa desa. Untuk mengantisipasi adanya pekarangan warga hanyut kembali Pemdes Wonotolo mengajukan bantuan beronjong sepanjang 50 meter ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Mukhlisin menyampaikan saat ini sudah ada jembatan besar yang jaraknya dekat sehingga pembongkaran jembatan lama tak mengganggu aktivitas warga.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, R. Triyono Putro, menyampaikan banjir Sungai Kenatan yang menghanyutkan pekarangan warga itu terjadi pada Jumat, pukul 19.35 WIB. Lokasi tepatnya di Dukuh Getas RT 021, Desa Wonotolo. Musibah itu berawal dari hujan deras pada pukul 17.50 WIB sehingga debit air Sungai Getas meningkat. Akibatnya, kata dia, pekarangan rumah warga hanyut.

“Rumah Mbah Seman terancam bila tidak segera diantisipasi. Rumah itu dihuni dua keluarga yang terdiri atas lima jiwa. Sementara mereka mengungsi ke rumah saudara. Pekarangan Mbah Seman yang hanyut itu lebarnya 15 meter, tinggi 6 meter, dan panjangnya 60 meter,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya