SOLOPOS.COM - Warga memasang rambu-rambu penutupan jalan menuju jembatan Kedungcabe yang putus diterjang banjir di Desa Kedungwaduk, Karangmalang, Sragen, Rabu (3/1/2024) sore. (Istimewa/DPU Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Akses jalan menuju jembatan penghubung Dukuh Sumbermulyo dan Kedungcabe di Desa Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, Sragen, yang putus pada Selasa (2/1/2024) lalu, ditutup sementara.

Jembatan yang terputus akibat terjangan banjir itu belum bisa diperbaiki menggunakan belanja tidak terduga (BTT). Berdasarkan hasil kajian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, pembangunan jembatan itu akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2024 mendatang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, R. Suparwoto, kepada Solopos.com, Kamis (4/1/2024), mengungkapkan hasil rapat terkait dengan jembatan di Kedungwaduk yang putus akan dianalisis lebih lanjut sehingga belum ada keputusan.

Dia menerangkan karena masih ada akses alternatif dan lain-lain sehingga jembatan yang putus itu belum bisa diperbaiki menggunakan dana BTT. Woto, sapaan akrabnya, menerangkan di sekitar lokasi itu masih ada akses jalan yang melingkar meskipun sedikit agak jauh.

“Insya Allah menjadi prioritas di penganggaran berikutnya karena APBD Penetapan 2024 sudah selesai dan sudah ditetapkan,” jelas Woto.

Untuk sementara akses masuk ke Jembatan Kedungcabe yang terletak di Desa Kedungwaduk itu ditutup sementara. Akses dari Kedungwaduk ke Gebang, Masaran, bisa ditempuh lewat jalan memutar dengan jarak 4-5 km.

Kepala Desa Kedungwaduk, Priyadi, menyampaikan Pemkab Sragen akan membangun jembatan itu pada 2024 dengan APBD Perubahan. Dia menerangkan untuk sementara warga akan bergotong-royong membangun jembatan darurat agar bisa dilewati motor.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Giyanto, kembali menggerakkan personel BPBD dan relawan penanggulangan bencana serta stakeholders terkait untuk melanjutkan pembersihan sampah yang menggunung di mulut jembatan Mungkung, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo.

Dia mengatakan ada 40-50 orang personel yang diterjukan karena dari volume sampah sebanyak 8 ton baru terevakuasi 40% pada Rabu (3/1/2024).

“Selain di jembatan Mungkung, kami juga belum selesai mengangkat sampah yang menyumbat jembatan di Kedungwaduk yang putus. Pembersihan sampah dikonsentrasikan di dua lokasi tersebut. Relawan yang terjun termasuk dari BBWSBS [Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo] dan DPU. Saat pembersihan sampah Rabu kemarin belum maksimal karena kondisi hujan. Kemungkinan sampah bertembah karena ada kiriman air lagi Rabu sore,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya