SOLOPOS.COM - Peserta mengikuti pelatihan dan simulasi menyembelih hewan kurban di kompleks Masjid Nur Azizah Pemkab Klaten, Minggu (9/6/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Ratusan orang dari berbagai daerah mengikuti pelatihan menyembelih hewan kurban di Masjid Nur Azizah, Kompleks Pemkab Klaten, Minggu (9/6/2024). Pelatihan itu digelar untuk memberikan pengetahuan tata cara menyembelih hewan kurban sesuai syariat Islam.

Pelatihan bertajuk Apel Siaga Kurban itu diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah mulai Klaten, Sleman, Salatiga, hingga Semarang. Mereka yakni tim penyembelih hewan kurban di daerah masing-masing, takmir masjid, maupun panitia pelaksana kurban pada Iduladha tahun ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Alhamdulillah ada sekitar 200 orang dengan materi yang disampaikan 85 persen praktik. Kami melakukan simulasi dengan dua kambing yang disimulasikan sebagai sapi. Kegiatan ini dalam rangka untuk syiar penyembelihan kurban sesuai syariat,” jelas ketua panitia sekaligus Ketua Jagal Syar’i Klaten, Nur Alam Andirta Hidayat, saat ditemui wartawan di sela kegiatan.

Aan, sapaan akrabnya, menjelaskan materi yang disampaikan dalam pelatihan itu mulai dari menurunkan hewan kurban, membawa hewan ke tempat transit hingga ke tempat eksekusi. Materi juga meliputi cara merebahkan hewan kurban dengan benar.

“Kemudian cara menyembelih hingga cara boning [memisahkan daging dengan tulang] dan kelet [memisahkan daging dengan kulit],” ungkap Aan. Materi lain termasuk alat pelindung diri bagi para jagal ketika akan menyembelih.

Alat perlindungan itu mulai dari menggunakan sarung tangan antisayat, apron, hingga sepatu bot terutama ada pelindung besi yang bertujuan agar tidak terinjak sapi. Selain itu ada edukasi terkait jenis-jenis pisau yang digunakan untuk menyembelih, boning, hingga kelet serta alat pemotong tulang.

Tim Edukasi Juleha asal Solo, Afif Zaki Athalla, mengatakan menyembelih hewan ruminansia terutama hewan kurban ada adab yang harus dipenuhi agar sesuai syariat dan ibadah menjadi berkah. Dia mengakui masih ditemukan tata cara penyembelihan hewan kurban yang kurang sesuai dengan standardisasi.

“Contohnya sapi ditali, dikasih bambu, dan diinjak beberapa orang [ketika akan disembelih]. Karena itu risikonya hewan bisa patah kaki dan tidak masuk sebagai kriteria untuk disembelih sebagai hewan kurban,” kata Afif.

Afif juga menyarankan petugas jagal harus memahami karakter hewan agar hewan tenang saat akan disembelih. Hal itu perlu dilakukan agar sapi tak berontak dan berisiko lepas saat akan disembelih.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Bagian Kesra Setda Klaten, takmir masjid Nur Azizah, Kantor Kementerian Agama Klaten, serta Komisi II DPRD Klaten mendukung kegiatan tersebut.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Klaten, Triyanto, mengatakan pelatihan itu perlu diberikan agar proses penyembelihan hewan kurban benar-benar sesuai syariat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya