Soloraya
Sabtu, 25 Mei 2024 - 16:45 WIB

Jelang Musim Kemarau, Debit Air di Bendungan Botok Sragen Menipis

Tri Rahayu  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang bocah berjalan di pinggir Bendungan Botok yang terletak di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (25/5/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN-Menjelang memasuki musim kemarau, debit air di Bendungan Botok yang terletak di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen, mulai menipis per Sabtu (25/5/2024). Ketersediaan air diharapkan bisa memenuhi kebutuhan petani selama sebulan ke depan dengan debit air yang tersedia.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com di Kantor Penjaga Bendungan Botok Kedawung, Sragen, Sabtu (25/5/2024), Bendungan Botok dibangun pada tahun 1942 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bendungan itu sekarang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Bendungan tersebut mampu menampung air sebanyak 480.000 m3. Elevasi waduk saat normal mencapai 282,96 meter.

Advertisement

Waduk atau bendungan itu bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian seluas 2.488 hektare. Areal sawah yang dialiri air dari Bendungan itu meliputi wilayah Desa Botok Kecamatan Kerjo, Karanganyar; Desa Mojodoyong (Kedawung), Desa Karangpelem (Kedawung), Jenggrik (Kedawung), Mojokerto (Kedawung), Wonokerso (Kedawung), Celep (Kedawung), Pengkok (Kedawung), Wonorejo (Kedawung), Plosokerep (Karangmalang), Saradan (Karangmalang), Kedungwaduk (Karangmalang), dan Jurangjero (Karangmalang) Kabupaten Sragen.

Koordinator Penjaga Bendungan Botok, Agus Purbo, menyampaikan debit air di waduk sementara masih aman karena air mengalir terus dan masih bisa pelayanan untuk lahan pertanian. Dia menyebut debit air yang keluar dari Botok 1.000 liter per detik.

“Sementara semua areal sawah masih bisa terlayani walau pun dengan menggunakan sistem bergilir. Semoga dengan ketersediaan air yang ada masih mampu melayani sebulan ke depan. Suplai air dari Waduk Gondang, Karanganyar, juga masih aman dengan debit 2.000 liter per detik lebih,” jelasnya.

Advertisement

Dari pantauan Solopos.com, elevasi air di Bendungan Botok Sragen relatif minim setelah ada hujan pada dua malam terakhir. Demikian halnya di Bendungan Brambang yang ada di bawahnya Bendungan Botok juga ada airnya. Pada sekitar tiga hari yang lalu terlihat sudah mengering.

Sementara tanaman padi di bawahnya terlihat masih menghijau dan tidak ada tanda-tanda tanaman kekurangan air. Aliran irigasinya pun masih terlihat mengalir.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif