SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Kemenag Wonogiri Anif Solikhin mengukuhkan pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat kecamatan se-Kabupaten Wonogiri di aula Kantor Kemenag Wonogiri, Rabu (30/8/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Menjelang Pemilu 2024, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri mengingatkan jangan sampai ada politisasi masjid alias penggunaan masjid untuk kegiatan politik seperti kampanye.

Kemenag Wonogiri telah mengukuhkan Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat kecamatan periode 2023-2027 di Aula Kantor Kemenag Wonogiri pada Rabu (30/8/2023). Para pengurus BKPM itu diminta untuk membina dan menjaga masjid di wilayah masing-masing agar tidak menjadi tempat kegiatan politik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kemenag Wonogiri, Mursidi, mengatakan jumlah pengurus KBM di setiap kecamatan antara 30-45 orang. BKM bertugas membina pengurus atau takmir masjid dengan tujuan memakmurkan dan menyejahterakan masjid serta jemaahnya.

Mereka juga bertanggung jawab meningkatkan peran masjid sebagai pusat ibadah dan pembinaan umat Islam. Selain agar tidak ada politisasi, juga untuk memastikan masjid di Wonogiri tidak menjadi ajang bagi kelompok tertentu untuk menghasut jemaah agar membenci kelompok lain.

“Pada tahun politik seperti ini, masjid sangat rawan dipolitisasi, bisa dijadikan tempat berkampanye bagi kelompok tertentu. Ini yang harus dicegah, BKM harus memastikan masjid hanya digunakan sebagaimana mestinya, sebagai tempat ibadah dan pembinaan umat,” kata Mursidi kepada Solopos.com, Jumat (1/9/2023).

Dia menyampaikan meski sejauh ini belum ada laporan soal politisasi masjid di Wonogiri, Kemenag Wonogiri tetap mewanti-wanti pengurus atau takmir masjid agar tidak memberikan ruang kepada orang, kelompok, atau parpol untuk memanfaatkan masjid demi agenda politik mereka.

“Kami berupaya untuk mencegahnya,” ucap dia. Mursidi melanjutkan pengurus BKM di tingkat kecamatan memiliki beberapa fokus bidang kerja, antara lain bidang bantuan hukum, pemberdayaan perempuan dan anak, dan zakat wakaf.

Menurutnya, selama ini BKM di Wonogiri belum berjalan optimal. Dia berharap kepengurusan baru ini bisa menjalankan fungsi dan tugas BKM lebih baik dibanding sebelumnya.

Mursidi menyebut saat ini di Wonogiri ada 2.640 masjid dan 970 musala. Masjid-masjid dan musala itu sebenarnya memiliki posisi sentral dalam meningkatkan literasi keagamaan sekaligus menyatukan umat.  “Masjid juga memiliki fungsi sosial, edukasi, dan ekonomi, selain fungsi ibadah,” ujar dia.

Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Anif Solikhin, menambahkan pengukuhan pengurus BKM periode 2023-2027 diharapkan bisa membawa semangat baru dalam pengembangan masjid sebagai pusat spiritual dan sosial. Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjalankan program yang bermuara pada kesejahteraan umat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya