SOLOPOS.COM - Siswa SD BWM Sragen penghafal juz 30 menerima sertifikat tahfiz dari ustaz saat wisuda tahfiz di Gedung Kartini Sragen, Minggu (10/3/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Menjelang Ramadan 2024, sebanyak 391 siswa SD Birrul Walidain Muhammadiyah (BWM) Sragen mengikuti wisuda tahfiz karena sudah hafal Al-Qur’an juz 26 hingga juz 30 di Gedung Kartini Sragen, Minggu (10/3/2024).

Dari ratusan siswa itu, siswa penghafal juz 30 paling banyak, yakni 251 orang sedangkan sisanya beragam, ada yang sudah hafal 2-3 juz. Setiap siswa yang diwisuda dipanggil namanya satu per satu beserta nama ayahnya. Mereka ditata terpisah antara laki-laki dan perempuan saat menuju ke panggung.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Setelah panggung penuh, mereka bersama-sama membaca doa khotmil Quran. Wisuda tahfiz itu dibagi atas tiga kloter, yakni penghafal juz 30 dibagi menjadi dua kloter karena jumlahnya paling banyak dan kloter ketiga untuk penghafal juz 26-30.

Kepala SD BWM Sragen, Annas Sayyidina, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu siang, mengungkapkan siswa penghafal juz 30 paling banyak, yakni ada 251 siswa, penghafal juz 29 ada 88 orang, penghafal juz 29 ada 23 orang, penghafal juz 2 ada dua orang.

Dia melanjutkan ada juga siswa yang sudah hafal dua juz, yakni juz 29-30 ada tiga orang, penghafal juz 28-29 ada 18 orang, penghafal juz 27-28 ada tiga orang, dan penghafal juz 26-27 ada satu orang. Selain itu, ada dua orang yang masing-masing sudah hafal tiga juz, yakni juz 26-28 dan juz 28-30.

“Wisuda tahfiz ini merupakan wisuda kali keempat. Wisuda kali pertama dilakukan pada 2018. Wisuda tahfiz ini merupakan wujud dari slogan sekolah sebagai Qur’anic Character School. Jumlah siswa penghafal Al-Qur’an pada 2024 ini juga paling banyak bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” jelas Annas.

Dia mengatakan pada 2023 laluada 350 siswa yang diwisuda tahfiz tetapi di 2024 ini bisa melonjak sampai 391 siswa. Dia mengungkapkan anak-anak bisa hafal Al-Qur’an tergantung pada kemampuan anak serta didorong oleh dukungan orang tua di rumah.

“Kalau orang tua di rumah ikut membantu dan mendorong anak untuk terus menghafal maka lebih cepat. Memang yang paling banyak penghafal juz 30. Bahkan ada siswa yang baru Kelas I dan Kelas II sudah hafal juz 30,” ujar Annas.

Annas berharap bagi siswa yang sudah hafal Al-Qur’an tersebut supaya bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sekian banyak siswa penghafal Al-Qur’an, paling banyak siswa Kelas VI.

“Kami berpesan kepada mereka supaya tetap jaga semangat dan terus menambah hafalan, jangan lupa memelihara hafalan agar tidak hilang. Mereka juga harus belajar melaksanakan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya