Soloraya
Senin, 26 Februari 2024 - 14:58 WIB

Jembatan Antardukuh di Gondang Sragen Putus Diterjang Banjir

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan antardukuh di Dukuh Karang, Desa Srimulyo, Gondang, Sragen, putus karena diterjang banjir, Senin (26/2/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Jembatan penghubung antardukuh di wilayah Desa Srimulyo, Kecamatan Gondang, Sragen, pada Minggu (25/2/2024) sore putus diterjang banjir Sungai Pagak yang alirannya tembus ke Sungai Kenatan. Jembatan sepanjang 35 meter dengan lebar 1,5 meter itu merupakan jembatan milik desa yang dibangun swadaya pada tiga generasi lalu.

Tim Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen telah meninjau dan mengukur lebar jembatan di Dukuh Karang RT 007, Desa Srimulyo, tersebut. Sementara polisi memasang garis pengaman atau police line agar tidak digunakan lewat. Bagian Jembatan yang putus berada di sisi utara. Sementara di bagian bawah sisi selatan terdapat sampah ranting pohon besar yang menghambat arus air.

Advertisement

Warga setempat, Setiawan, mengungkapkan jembatan putus terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Dia mengatakan arusnya cukup deras dan ada kumpulan sampah ranting pohon di bawah jembatan. Sampai itu yang menyebabkan jembatan putus.

“Jembatan itu dibuat secara swadaya sejak zaman mbah buyut atau sudah tiga generasi. Kemungkinan dibuat pada tahun 1950-an. Jembatan ini menghubungkan antardukuh di Desa Srimulyo dan menjadi jalur Google Maps karena banyak mobil yang lewat jalan sini tetapi harus putar balik karena jembatan tidak bisa dilewati mobil,” ujarnya.

Ssetelah jembatan putus, warga Karang harus memutar jika hendak ke Pagak. Setiawan berharap jembatan ini bisa dibangun lebih lebar dan lebih kokoh sehingga bisa dilintasi mobil. Selama ini jembatan itu hanya bisa digunakan untuk jalan sepeda motor.

Advertisement

Sementara Kabid Bina Marga DPU Sragen, Aribowo Sulistyono, mengatakan rencana perbaikan jembatan itu masih dikaji oleh pimpinannya. Pihak Bina Marga hanya berwenang berkoordinasi untuk menutup jembatan itu dengan police line. “Itu merupakan jembatan milik desa. Untuk pembangunan jembatan itu masih menunggu hasil kajian,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif