SOLOPOS.COM - Seorang anggota Polsek Sragen Kota melakukan olah tempat kejadian perkara pencurian di SDN 2 Sine, Sragen, Kamis (12/10/2023). (Istimewa/Polsek Sragen Kota)

Solopos.com, SRAGEN — SDN 2 Sine di Kampung Bangak RT 003/RW 001, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, disatroni pencuri pada Kamis (12/10/2023) dini hari. Dua unit laptop, satu unit LCD projector, satu unit ponsel, serta uang tunai Rp5,3 juta raib.

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kapolsek Sragen Kota, Iptu Ari Pujiantoro, mengungkapkan pencurian itu diketahui pada Kamis pukul 06.30 WIB dan dilaporkan Kepala SDN 2 Sine. Pencuri masuk dengan merusak jendela di ruang guru dan ruang kepala sekolah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Modusnya, pelaku memanfaatkan kelengahan penjaga SDN 2 Sine yang tidur. Pelaku masuk ke ruang guru dengan mencongkel jendela kemudian mengambil barang-barang dan uang. Ia lantas keluar lewat pintu ruang kepala sekolah,” ujar Ari.

Saat kejadian, penjaga sekolah tengah tidur setelah menutup dan mengunci semua pintu dan jendela. Ia baru bangun sekitar pukul 04.00 WIB untuk Salat Subuh di masjid dekat sekolah. Setelah salat, penjaga itu membersihkan halaman sekolah dan ruang siswa lalu ke ruang guru dan ruang kepala sekolah.

“Saat bersih-bersih itulah, penjaga sekolah mendapati pintu ruang kepala sekolah tidak terkunci. Saat membersihkan ruang guru, ia juga melihat jendela dalam keadaan tidak terkunci dan selot pengaman jendela terjatuh di lantai. Kemudian memeriksa ruang guru ternyata komputer masih aman dan dikira tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Setelah seorang guru datang ke sekolah dan mendapati laptop, LCD projector, serta sejumlah uang tunai dilaci hilang barulah ketahuan ada aksi pencurian. Kejadian itu disampaikan ke kepala sekolah dan kemudian dilaporkan ke polisi. Dia mengungkapkan total kerugian akibat pencurian itu mencapai Rp34 juta.

Kepala SDN 2 Sine, Ambarwati, mengatakan hilangnya sejumlah aset sekolah itu tidak menganggu proses belajar mengajar. Akan tetapi di dua laptop itu tersimpan data penting berupa aplikasi data pokok kependidikan dan data aset.

“Kami masih bisa melacak data itu karena ada back up di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk aplikasi selama masih tahu ID dan password masih bisa mengakses,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya