SOLOPOS.COM - Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, di kantornya, Jumat (15/3/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali masih mengkaji terkait kabar deklarasi dukungan kepala dan perangkat desa di Wonogiri kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, untuk maju sebagai calon gubernur atau cagub Jateng pada Pilkada 2024.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, mengingatkan terkait netralitas kades dan perangkat desa dalam politik seperti yang diatur dalam Undang-undang (UU) tentang Desa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami akan kaji dan konsultasikan terlebih dahulu. Tahapan ini kan belum sampai tahapan pencalonan, bakal calon saja belum. Mungkin orang menyampaikan aspirasi secara terbuka. Namun, kalau ada potensi itu melanggar asas netralitas, bakal kami tindaklanjuti,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com, Selasa (11/6/2024).

Widodo mengatakan jika nanti terbukti dukungan terhadap seorang tokoh untuk maju sebagai cagub pada Pilkada Jateng 2024 tersebut melanggar asas netralitas kades dan perangkat, maka yuridiksinya berada pada pejabat pembina. Pembina untuk kepala desa yaitu bupati sedangkan pembina perangkat desa yaitu kades.

“Kami imbau menjelang pelaksanaan Pilkada, semua pihak yang oleh perintah undang-undang menjaga netralitas harus bisa menahan diri. Untuk bisa tetap menjaga netralitasnya dan melaksanakan kewajiban sebaik-baiknya. Misalnya ada penyelenggara pemilu, ASN, kepala desa-perangkat desa, TNI, Polri, dan semua yang diatur undang-undang untuk menjaga netralitas,” pesan Widodo.

Diberitakan sebelumnya kepala desa (kades) dan perangkat desa se-Kabupaten Boyolali mendeklarasikan dukungan kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, untuk maju sebagai cagub Jateng pada Pilkada 2024.

Bentuk Aspirasi

Hal tersebut diungkapkan Kades Banyuanyar, Kecamatan Ampel, yang juga Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Boyolali, Komarudin.

Komarudin mengatakan deklarasi dukungan untuk Luthfi maju sebagai cagub itu digelar pada 17 Mei 2024 di wilayah Banyuanyar. Perwakilan kades dan perangkat desa se-Boyolali turut datang untuk menyatakan dukungan kepada jenderal bintang dua tersebut.

“Kapolda sudah sangat familier di mata kades. Beliau juga sederhana, humoris, dan berprestasi untuk Jateng mandali [aman terkendali],” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (11/6/2024).

Terkait asas netralitas kades dan perangkat desa, Komarudin mengatakan deklarasi dilakukan jauh sebelum diputuskan proses pencalonan Ahmad Luthfi.

“Kami sebagai kades aktif berani melakukannya [deklarasi dukungan] sebagai bentuk aspirasi masyarakat desa. Teknis atau proses pencalonan beliau di Pilkada belum ada sama sekali. Belum masuk tahapan Pilkada dan Gakkumdu untuk Pilkada juga belum terbentuk,” terang dia.

Komarudin berharap aspirasi dari akar rumput dan pemerintahan terkecil atau desa bisa didengar Ahmad Luthfi. Luthfi bersedia mau mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Tengah untuk mengayomi kades dan perangkat desa se-Jawa Tengah.

“Kalau dukungan [kades dan perangkat desa] se-Boyolali,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya