SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani terjun langsung memanen bawang merah bersama KWT Subur Makmur di Dusun II Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Kamis (5/10/2023). (Istimewa/Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJOBupati Sukoharjo, Etik Suryani memilih terjun langsung dalam panen bawang merah di lahan Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Makmur Desa Kadilangu, Baki, Sukoharjo, Kamis (5/10/2023).

Panen perdana tersebut dilakukan di lahan seluas 1.500 meter. Etik berharap dampak ekonomi terus berjalan dengan pengolahan lahan desa tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ini baru pertama kali memanen bawang merah di sini. Alhamdulillah hasilnya besar-besar, super ini, bagus sekali. Mudah-mudahan setelah panen bisa ditanami lagi. KWT bisa menanam bawang merah, sukses selalu. Semoga berdampak untuk perekonomian di Kadilangu,” papar Bupati Etik seusai memanen di lahan tersebut, Kamis (5/10/2023).

Seperti di ketahui, lahan yang digunakan untuk menanam bawang tersebut sebelumnya merupakan lahan tak produktif di Dusun II Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Lahan yang tak produktif selama empat tahun tersebut, pada Juli 2023 lalu dihidupkan kembali oleh Pemerintah Desa Kadilangu dengan penanaman tumbuhan dan pelepasan bibit ikan. Lahan satu petak tersebut merupakan tanah kas desa yang tidak lagi bisa dikelola untuk pertanian.

Anggota KWT Subur Makmur juga telah mendapat dukungan 15.000 benih ikan dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sukoharjo untuk ditebar di kolam tersebut. KWT Subur Makmur juga mendapat bantuan bibit tanaman, seperti cabai dan sayuran lainnya sebanyak 7.000 bibit.

Sebelumnya, mereka mendapat bantuan uang tunai senilai Rp30 juta untuk ketahanan pangan di Desa Kadilangu. Selain tanaman sayur dan kolam, di lahan tersebut juga telah dibangun gubuk-gubuk pemancingan yang dikelola KWT dengan bantuan petani sekitar. KWT Subur Makmur memiliki sedikitnya 50 relawan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan kini luas area tanam bawang merah di Sukoharjo mengalami kenaikan yang cukup siginifikan seiring meningkatnya ketertarikan petani milenial menanam bawang merah.

Apalagi bawang merah memiliki harga yang stabil dan usia tanam singkat yang hanya membutuhkan waktu selama dua bulan. Saat ini, tanaman bawang merah tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.

”Saat ini para petani milenial banyak tertarik menanam bawang merah. Sudah tersebar di 10 kecamatan. Ini terus kami dampingi, kami bina. Kami kembangkan lagi luas lahannya di Tawangsari, Baki, Bendosari, Polokarto, Mojolaban dan Bulu,” jelas Bagas Windaryatno.

Menurut Bagas, semula luas tanam bawang merah hanya kurang lebih 49 hektare (ha). Sedangkan saat sekarang sudah mencapai 63 ha di 10 kecamatan.

Bagas menambahkan, harga bawang merah saat ini mencapai Rp22.000/kilogramnya. Dengan harga seperti itu petani juga sudah merasakan untung.

Bagas mendorong petani milenial melakukan budi daya bawang merah dan anggur. Sebab, budi daya bisa dilakukan di lahan-lahan yang kering maupun lahan tadah hujan yang jarang ditanami padi. Sehingga penanaman tersebut tidak akan mengganggu produktivitas padi Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya