Soloraya
Sabtu, 29 Juli 2023 - 12:26 WIB

Kafe Kopi di Sragen Hangus Terbakar seusai Tutup Dini Hari

Tri Rahayu  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para petugas pemadam kebakaran berkoordinasi setelah selesai memadamkan api di halaman Kafe Prana Jaya Sragen, Sabtu (29/7/2023) dini hari. (Istimewa/satpol PP Sragen)

Solopos.com, SRAGEN —Sebuah kafe kopi di Kampung Ringinanom, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, dilalap api dalam musibah kebakaran, Sabtu (29/7/2023) pukul 01.00 WIB.  Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Penyebab kebakaran itu diduga karena korsleting.

Kabid Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Tommy Isharyanto, kepada Solopos.com, Sabtu siang, mengatakan kafe kopi yang terbakar itu bernama Prana Jaya.

Advertisement

Dia mengatakan api berhasil dipadamkan pada pukul 02.45 WIB. Tommy menerangkan kafe tersebut diketahui milik Toni Tri Yulianto, 31, warga Masaran, Sragen.

“Awalnya, pukul 24.00 WIB semua pegawai Cafe Coffee Shop Prana Jaya beres sedang beres-beres untuk menutup kafe. Pada saat akan tutup itu, salah satu pegawai melihat ada kobaran api di ruangan musala. Ternyata api berasal dari dapur yang sudah merembet ke beberapa ruangan lainya, pegawai sudah berusaha memadamkan dengan menyiram air mengunakan ember tetapi kewalahan karena besarnya api dan sudah merembet . Warga setempat yang berada di lokasi langsung menghubungi Mako Damkar meminta bantuan pemadaman kebakaran itu,” ujarnya.

Dia mengatakan kebakaran itu diduga disebabkan korsleting listrik. Dia menerangkan kerugian belum diketahui. Dia menjelaskan bangunan yang terbakar di antaranya bangunan kafe, kamar mandi, Musala, dan dapur mengalami kerusakan 60%. Selain itu, ujar dia, peralatan kafe dan barang elektronik ikut hangus terbakar.

Advertisement

Dia mengatakan kebakaran itu membuat pemilik syok dan warga khawatir api merembet ke bangunan lain. Dia mengatakan pemadam dilakukan dengan menggunakan dua unit mobil pemadam kebakaran.

“Di lokasi itu terdapat banyak material yang mudah terbakar, seperti tabung gas, kardus, plastik, minyak, dan barang lainnya, sehingga api mudah membesar. Proses pemadam api itu juga melibatkan petugas PMI Sragen, Tagana, relawan lainnya, pegawai kafe, dan warga sekitar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif