SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad kakek-kakek warga Ngleses, Juwangi, Boyolali, Jono, 65, yang hanyut dan ditemukan di Desa Suru, Geyer, Grobogan, Senin (18/12/2023). (Istimewa/BPBD Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang kakek-kakek yang sebelumnya dilaporkan hanyut di aliran Sungai Serang wilayah Dukuh Jambean, Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Boyolali, akhirnya ditemukan, Senin (18/12/2023) pagi.

Kakek-kakek itu ditemukan di sungai wilayah Dukuh Persen, Desa Suru, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, sekitar 1,37 kilometer (km) dari titik awal hanyut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Boyolali, Suratno, dalam laporan tertulisnya mengungkapkan korban atas nama Jono, 65, warga Dukuh Garon, RT 019/RW 002, Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Boyolali.

“Pada pukul 08.30 WIB, korban ditemukan oleh regu 2 di aliran Sungai Serang tepatnya di Dukuh Persen, Desa Suru, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, dengan jarak kurang lebih 1,37 kilometer dari titik awal,” jelasnya, Senin siang.

Setelah ditemukan, tenaga medis dari Puskesmas dan Polsek setempat melakukan visum et repertum terhadap jasad kakek-kakek Juwangi, Boyolali, yang hanyut di sungai itu. Setelah selesai, korban lalu diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

Dalam laporan diungkapkan jumlah sukarelawan dalam operasi search and rescue (SAR) gabungan ada 49 orang. Mereka terbagi menjadi dua regu dan mulai mencari korban sekitar pukul 07.30 WIB.

Regu pertama menyisir area perkebunan sepanjang aliran Sungai Serang. Lalu, regu kedua melakukan penyisiran basah mengikuti aliran sungai. Selang satu jam, regu 2 akhirnya menemukan Jono dalam keadaan meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, seorang kakek-kakek hilang sejak Minggu (17/12/2023) pagi, diduga karena hanyut di Sungai Serang, Dukuh Jambean, Desa Ngleses, Juwangi, Boyolali. Pada Senin (18/12/2023) ini, tim SAR gabungan melakukan penelusuran sepanjang 1,7 kilometer di aliran sungai.

Kronologi Kejadian

Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma Prasetyaningrum, menjelaskan awalnya korban hendak mengambil daun jagung di sawah seberang sungai. Korban menyeberangi sungai dengan cara berenang untuk menuju ke sawah.

“Pada Minggu sekitar pukul 07.30 WIB, Pak Jono melanjutkan untuk mengambil daun jagung di sawah bersama anaknya, Yoga Adi Saputra, 19. Namun, Yoga memilih mengambil jalan memutar untuk melewati sungai tanpa berenang,” kata Rima kepada Solopos.com, Senin.

Yoga yang telah sampai di sawah langsung memotong rumput. Namun, sampai ia selesai, Yoga tidak melihat ayahnya di sawah. Ia pun memutuskan kembali ke rumah sekitar pukul 10.30 WIB. Lalu, sekitar pukul 13.00 WIB, Yoga baru menyadari Jono belum sampai di rumah.

Ia segera mencari sang ayah di jalan yang biasa dilalui Jono saat menuju ke sawah di Dukuh Jambean, Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, Boyolali. Tak menemukan ayahnya, Yoga memberi tahu salah satu anggota Linmas di sekitar lokasi.

Kemudian, mereka melapor ke perangkat desa setempat dan ditindaklanjuti ke Polsek dan Koramil Juwangi lalu ke BPBD Boyolali. Warga sudah menyisir Sungai Serang sejauh 10 kilometer akan tetapi korban belum ditemukan.

Kemudian, pada Senin ini, BPBD Boyolali bersama tim gabungan melakukan pencarian korban. “Target operasi pencarian pagi ini menyusuri sungai serang sejauh 1,7 kilometer dari titik lokasi kejadian,” kata dia.

Rima menyampaikan selain BPBD, beberapa unsur yang terlibat dalam pencarian antara lain dari TNI, Polri, Basarnas, PMI Boyolali, Tagana Boyolali, Pemerintah Desa Ngleses, Rescue Serang, warga, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya