SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah membagikan buku saku Pedoman Netralitas Anggota Polri dalam Pemilu 2024 kepada anggotanya di Mapolres Wonogiri, Rabu (6/12/2023). (Istimewa/Humas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI–Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah membagikan buku saku Pedoman Netralitas Anggota Polri Dalam Pemilu 2024 kepada anggota Polres Wonogiri saat apel pagi di halaman Mapolres Wonogiri, Rabu (06/12/2023). Buku saku itu berisi sejumlah pendoman perilaku untuk anggota Polri dalam menjaga netralitas Pemilu 2024.

Kapolres Indra melalui Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan buku saku itu dibagikan kepada seluruh personel mulai dari para kepala bagian (kabag), kepala satuan (kasat), kepala keksi (kasi), kepala unit (kanit), hingga anggota perwira maupun bintara polsek jajaran Polres Wonogiri. Buku saku itu dibagikan kepada seluruh personel untuk menjadi pedoman polisi dalam menjaga netralitas diri pada Pemilu 2024.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Buku saku itu untuk dipelajari dan dipedomani semua personel. Buku saku berisi pedoman netralitas Polri dalam tahapan Pemilu 2024. Ada 17 poin yang harus dimengerti dan dipahami seluruh personel Polri khususnya Polres Wonogiri,” kata Anom kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Rabu.

Menurut Anom dalam buku saku itu terdapat informasi tentang seluruh tahapan Pemilu 2024. Tertera pula pedoman patroli netralitas. Selain itu gaya berfoto yang diizinkan atau dilarang bagi anggota Polri sudah diatur dalam buku saku berwarna hitam itu.

Anom menyebut, Kapolres Indra berharap buku saku yang sudah dibagikan itu bisa dibaca, dipahami, dan dimengerti seluruh personel Polres Wonogiri. Buku saku itu bisa menjadi rambu-rambu bagi polisi dalam pelaksanaan tugas selama tahanan Pemilu 2024.

“Dengan buku saku tersebut diharapkan menjadi pedoman personel dalam melaksanakan tugas. Sehingga tidak terjadi pelanggaran terkait netralitas Polri dalam Pemilu 2024,” ujarnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Wonogiri, Antonius Joko Wuryanto, belum lama ini menyampaikan selain aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI dan Polri juga harus menjunjung tinggi netralitas. Merek tidak diizinkan untuk menunjukkan keberpihakan kepada peserta Pemilu di hadapan publik. Bahkan gaya foto pun sudah diatur bagi mereka.

“Saat berfoto, tangan mereka tidak boleh bergaya yang menunjukan simbol dukungan terhadap peserta Pemilu. Gaya foto yang aman dengan tangan mengepal saja. Apalagi untuk TNI Polri, yang tidak memiliki hak suara, mereka jelas harus netral,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya