Soloraya
Kamis, 20 Juni 2024 - 16:45 WIB

Kasus Bayi Jenar Sragen, Polisi Sebut Ayahnya Tidak Tahu Proses Kelahiran

Tri Rahayu  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga memeriksa lokasi penemuan jenazah bayi di kolong dapur di kediaman orang tuanya di Dukuh Soko, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen, Minggu (16/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN-Kasus penemuan mayat bayi di Dukuh Soko, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen, masih  dalam penyidikan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen, Kamis (20/6/2024). Penyidik sudah meminta keterangan tujuh orang saksi, salah satunya bapak dari si bayi yang kini masih proses autopsi di RSUD dr. Moewardi Solo.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kasatreskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kadiyono saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis siang, mengungkapkan hasil pemeriksaan ayah si bayi ternyata tidak mengetahui peristiwa istrinya saat melahirkan bayi karena sedang tertidur sepulang dari tempat hajatan di kampungnya. Dia menjelaskan pada pukul 02.00 WIB, bapak si bayi dibangunkan istrinya.

Advertisement

“Bapaknya si bayi ini tahunya kalau sang istri pendarahan, kemudian diantar ke Puskesmas Tangen. Dari Puskesmas Tangen kemudian dirujuk ke RSUD Sragen. Hari ini [Kamis], rencana mau memeriksa ibunya si bayi di kediamannya di Jenar karena masih masa pemulihan setelah operasi kuret,” ujar Kasatreskrim.

Sebelumnya bayi laki-laki berumur satu hari ditemukan di kolong dapur rumahnya di Soko, Desa Ngepringan, Jenar, Sragen, pada Minggu (16/6/2024). Bayi tersebut diketahui anak dari Ny. SA. Si bayi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terbalut dengan kain celana training di bagian lehernya.

Wikan menerangkan saksi-saksi lain yang diperiksa di antaranya perangkat desa, bidan desa, saudara si bayi, dan saksi lain di sekitar lokasi kejadian. Wikan menyatakan belum berani menentukan siapa tersangka atas kasus itu karena masih melengkapi bukti-bukti lain. Dia menyebut hasil autopsi resmi juga belum keluar meskipun hasil sementara kematian bayi disebabkan kehabisan oksigen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif